Perjalanan Karier Sergey Surovikin, Jenderal Baru Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
loading...
A
A
A
Sergey Surovikin memimpin Distrik Militer Timur antara tahun 2013 dan 2017, dan ditampilkan kepada media berita sebagai komandan Kelompok Pasukan di Suriah dalam intervensi militer Rusia dalam Perang Saudara Suriah. Sergey Surovikin telah menjadi komandan Grup Tentara “Selatan” Angkatan Darat Rusia dalam invasi Rusia 2022 ke Ukraina. Pada tanggal 08 Oktober, ia menjadi komandan semua pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.
Konsensus di antara para ahli adalah bahwa keputusan Vladimir Putin menunjuknya untuk mengambil alih pasukan Rusia di Ukraina adalah akibat langsung dari reputasinya yang kejam dan brutal. Analis militer Forbes McKenzie, kepala Intelijen Mckenzie, mengatakan kepada Sky News bahwa alasan pengangkatannya adalah “merek” Jenderal Sergey Surovikin.
Sergey Surovikin dipandang sebagai pahlawan bekas Republik Soviet dan juga telah menunjukkan kemampuannya untuk mengorbankan perang yang melibatkan senjata nuklir, biologi dan kimia, yang sempat ia gunakan di Suriah.
Rezim Putin telah berulang kali mengeluarkan ancaman selama beberapa terakhir untuk menggunakan opsi nuklir. Mereka sudah mengisyaratkan niat mereka, tetapi mereka akan membutuhkan komandan yang memiliki kemampuan untuk melakukannya. Hanya dia orang yang telah menggunakan senjata kimia, berani menunjukkan kemampuannya, dan ini menjadi sejarah baru-baru ini.
Penulis: MG/Reka Rahmadhani
Konsensus di antara para ahli adalah bahwa keputusan Vladimir Putin menunjuknya untuk mengambil alih pasukan Rusia di Ukraina adalah akibat langsung dari reputasinya yang kejam dan brutal. Analis militer Forbes McKenzie, kepala Intelijen Mckenzie, mengatakan kepada Sky News bahwa alasan pengangkatannya adalah “merek” Jenderal Sergey Surovikin.
Sergey Surovikin dipandang sebagai pahlawan bekas Republik Soviet dan juga telah menunjukkan kemampuannya untuk mengorbankan perang yang melibatkan senjata nuklir, biologi dan kimia, yang sempat ia gunakan di Suriah.
Rezim Putin telah berulang kali mengeluarkan ancaman selama beberapa terakhir untuk menggunakan opsi nuklir. Mereka sudah mengisyaratkan niat mereka, tetapi mereka akan membutuhkan komandan yang memiliki kemampuan untuk melakukannya. Hanya dia orang yang telah menggunakan senjata kimia, berani menunjukkan kemampuannya, dan ini menjadi sejarah baru-baru ini.
Penulis: MG/Reka Rahmadhani
(ian)