Rusia Klaim Serangan ke Ukraina Hantam Sistem Energi dan Komando Militer

Selasa, 11 Oktober 2022 - 21:48 WIB
loading...
Rusia Klaim Serangan...
Serangan rudal presisi berlanjut, Rusia klaim hancurkan sistem energi dan komando militer Ukraina. Foto/Swissinfo
A A A
MOSKOW - Militer Rusia memulai serangan rudal presisi skala besar pada infrastruktur Ukraina, komunikasi militer dan pos komando pada hari Senin. Aksi ini sebagai pembalasan atas serangan teror hari Sabtu lalu terhadap Jembatan Crimea dan tindakan teror lainnya yang dikaitkan dengan Kiev.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah melanjutkan kampanye serangan rudal presisi di Ukraina.

“Hari ini Angkatan Bersenjata Federasi Rusia terus melakukan serangan massal menggunakan senjata berbasis udara dan laut berpresisi tinggi, jarak jauh di fasilitas komando dan kontrol militer dan sistem energi Ukraina," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan.

"Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditentukan terkena," sambungnya seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (11/10/2022).

Sebelumnya pada hari itu, media Ukraina melaporkan bahwa peringatan udara nasional telah dikeluarkan, dan serangkaian ledakan terjadi di Kiev. Ledakan baru juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, diantaranya Zaporizhzhia, Mykolaivska, Odesa dan Vinnytsia. Ledakan diikuti oleh pemadaman listrik di beberapa daerah.



Serangan hari Selasa adalah serangan hari kedua berturut-turut yang menargetkan infrastruktur listrik Ukraina dan sistem komando serta komunikasi yang digunakan oleh militer Ukraina. Serangan Senin kemarin mencapai target di lebih dari 1.000 km, menghancurkan atau merusak beberapa fasilitas militer, dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Media Ukraina melaporkan bahwa 11 orang tewas dan lebih dari dua lusin lainnya terluka, dan sebanyak 200 rudal digunakan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan itu merupakan tanggapan terhadap serangan Ukraina yang menargetkan wilayah Rusia, termasuk serangan Sabtu di Jembatan Crimea, yang menewaskan tiga warga sipil, pipa gas TurkStream, listrik Rusia dan infrastruktur transportasi, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk, antara lain.

"Jika upaya untuk melakukan serangan teror terhadap wilayah kami terus berlanjut, tanggapan Rusia akan keras dan akan sesuai dalam skala dengan tingkat ancaman yang diajukan ke Federasi Rusia," Putin memperingatkan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)