23 Orang Tewas Tersambar Petir di India

Minggu, 05 Juli 2020 - 13:36 WIB
loading...
23 Orang Tewas Tersambar...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
NEW DELHI - Setidaknya 23 orang tewas setelah disambar petir di wilayah Bihar, India . Setidaknya lima distrik melaporkan kematian akibat tersambar petir , dengan korban paling banyak berada di wilayah Bhojpur yaitu sembilan orang.

"Distrik lain yang terkena sambaran petir adalah Saran, Kaimur, Patna dan Buxar," kata Departemen Manajemen Bencana India seperti dikutip dari NDTV, Minggu (5/7/2020).

Insiden itu terjadi sehari setelah delapan orang tewas dalam sambaran petir di lima distrik negara itu.

Kepala Menteri Nitish Kumar telah mengumumkan kompensasi kepada keluarga masing-masing korban, bunyi sebuah rilis resmi.

Kepala Menteri juga mengimbau agar orang-orang tetap waspada dan tinggal di dalam rumah sejauh mungkin selama cuaca buruk.

Lebih dari 100 orang tewas akibat sambaran petir di India dalam satu minggu terakhir. (Baca: Lebih dari 100 Orang Tewas Tersambar Petir di India )

Sementara itu, beberapa pakar cuaca berpendapat bahwa kombinasi suhu di atas normal di timur Uttar Pradesh dan Bihar dan angin selatan yang lembab dari Teluk Benggala menyebabkan ketidakstabilan di atmosfer, yang mengakibatkan insiden petir besar yang menewaskan banyak orang. Lebih dari 150 orang meninggal di dua negara bagian India dalam dua minggu terakhir.

Direktur Jenderal IMD Mrutyunjay Mohapatra mengatakan negara-negara bagian telah diberitahu tentang pola cuaca yang akan datang.

"Kami mengirim informasi ke pusat operasi darurat negara yang bersangkutan. Ditambah Pusat Meteorologi Regional kami di Patna juga berbagi informasi dengan otoritas manajemen bencana negara, distrik dan media," katanya.

Mohapatra, bagaimanapun, mengatakan ada ruang untuk perbaikan untuk memastikan bahwa informasi menjangkau orang terakhir.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)