Mengenal Hizbullah, Ormas Asal Lebanon yang Pernah Hancurkan Israel

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 23:37 WIB
loading...
Mengenal Hizbullah, Ormas Asal Lebanon yang Pernah Hancurkan Israel
Mengenal Hizbullah, Ormas Asal Lebanon yang Pernah Hancurkan Israel. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Hizbullah atau Hezbollah adalah suatu organisasi sekaligus partai politik dan militer Syiah asal Lebanon , yang dibentuk pada tahun 1982. Organisasi ini memiliki tujuan untuk melawan Israel dan mencari dukungan dari Republik Islam Iran.

Hizbullah memulai gerakannya dalam memerangi Israel dengan melakukan aksi bom syahid. Seiring dengan meningkatnya kemampuan dan kekuatan militernya, Hizbullah mampu melancarkan serangan rudal dan melakukan perang secara gerilya.



Sekretaris Jenderal Hizbullah saat ini ialah Sayid Hasan Nashrallah. Sebelumnya, posisi tersebut dijabat oleh Subhi al-Thufaili dan Sayid Abbas Musawi. Hingga kini organisasi Hizbullah telah berkali-kali terlibat perang terbuka dengan militer Israel, diantaranya adalah perang 33 hari.

Perang 33 hari adalah perang yang dipicu oleh keinginan Israel, untuk mengambil alih senjata Hizbullah dan membebaskan dua milisinya yang sebelumnya telah ditangkap oleh Hizbullah dalam Operasi Al-Waed Al-Sadiq.

Hizbullah di Suriah selain menjadi pendukung pemerintah setempat, ia juga berperang melawan milisi kelompok Takfiri. Organisasi ini juga bergerak di bidang kebudayaan, sosial dan politik. Sebuah stasiun televisi Al-Manar disebut-sebut telah berafiliasi dengan Hizbullah.

Pada 12 Juli hingga 14 Agustus 2006, terjadi konflik antara Israel dan Hizbullah yang mengakibatkan invasi pasukan Israel ke Lebanon dengan tujuan menekan serangan Hizbullah di pemukiman Israel.



Pelaku bom bunuh diri pada dasarnya bertujuan untuk mengusir Israel dari zona penyangga mereka di Lebanon selatan. Serangan roket ke pemukiman Israel sering kali tidak akurat dan mengkhawatirkan bagi mereka yang tinggal di sana.

Namun, masalah terakhir datang ketika Hizbullah menyerang patroli Israel pada 12 Juli 2006, yang mana menewaskan tiga tentara dan kabarnya menculik dua buah tentaranya (yang mungkin tewas dalam penyergapan). Lima tentara lagi tewas dalam upaya penyelamatan yang gagal.

Israel akhirnya memberlakukan blokade angkatan laut besar di Lebanon, menargetkan serangan udara terhadap institusi dan rumah warga yang terkait dengan Hizbullah, dan memajukan pasukan darat untuk menghancurkan posisi mereka di Lebanon selatan.

Namun, terlepas dari kehancuran akibat peluncur rudal, skala serangan roket Hizbullah meningkat. Tentara Hizbullah bertekad untuk membuktikan bahwa teknologi Israel tidak mampu untuk menaklukan mereka.



Pertempuran yang terjadi di sekitar Bint Jubail berlangsung dengan sengit, dan sering kali terjadi secara langsung, dan pasukan Israel tidak bisa sepenuhnya mengusir Hizbullah dari kota.

Angkatan Udara Israel menggempur sebagian besar infrastruktur Lebanon, peluru udara mereka membuat bagian selatan Lebanon hancur sehingga tidak dapat dihuni. Akhirnya penarikan Israel dinegosiasikan, dengan penjaga perdamaian internasional ditempatkan untuk mencegah serangan rudal lebih lanjut, tetapi mereka gagal menghancurkan Hizbullah.

Perang Lebanon pada 2006 mengakibatkan tewasnya 120 tentara Israel, dan lebih dari 1.000 tentara Hizbullah.

Sumber:
https://id.wikishia.net/view/Hizbullah_Lebanon
https://www.britannica.com/topic/Hezbollah

MG/Vadma Gempita
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)