Gelar Aksi Anti-Prancis, Demonstran Burkina Faso Kibarkan Bendera Rusia

Rabu, 05 Oktober 2022 - 04:56 WIB
loading...
A A A
Terkurung daratan dan miskin, Burkina Faso mengalami sedikit stabilitas politik sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960.

Gejolak terbaru terjadi dengan latar belakang pemberontakan jihad berdarah yang melanda dari negara tetangga Mali, di mana meningkatnya sentimen anti-Prancis memicu penarikan pasukan Prancis.

Di Burkina Faso, kemarahan yang membuncah di dalam angkatan bersenjata mendorong kudeta Damiba terhadap presiden terpilih, Roch Marc Christian Kabore, pada 24 Januari lalu.

Menunjuk dirinya sendiri sebagai kepala negara transisi, Damiba bersumpah untuk menjadikan keamanan sebagai prioritas utama negara itu, tetapi setelah jeda singkat, serangan-serangan itu muncul kembali, yang merenggut ratusan nyawa.



Traore pada hari Senin mengatakan kepada stasiun sister radio FRANCE 24, RFI bahwa dia akan mendukung janji yang diberikan Damiba kepada ECOWAS untuk memulihkan pemerintahan sipil pada Juli 2024.

Dia mengatakan bahwa dia hanya akan melakukan "urusan sehari-hari" sampai presiden transisi sipil atau militer baru ditunjuk oleh forum nasional yang mengumpulkan perwakilan politik dan sosial.

"Pertemuan ini akan berlangsung jauh sebelum akhir tahun," katanya.
(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)