Gelar Aksi Anti-Prancis, Demonstran Burkina Faso Kibarkan Bendera Rusia
loading...
A
A
A
Setelah pembicaraan di Ibu Kota Ouagadougou pada hari Selasa, Presiden Niger Mahamadou Issoufou mengatakan dia “puas” dengan pertemuan delegasi ECOWAS dengan pemimpin junta baru Burkina Faso.
Issoufou menambahkan bahwa blok itu akan terus menyertai transisi Burkina Faso ke pemerintahan konstitusional.
Blok regional ECOWAS, yang dirancang untuk mempromosikan demokrasi di salah satu kawasan paling bergejolak di dunia, telah menyaksikan lima kudeta di antara tiga dari 15 anggotanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Pendekatannya adalah mendesak para pemimpin junta untuk menetapkan jadwal yang relatif singkat untuk memulihkan pemerintahan sipil dan untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang dianggap mengabaikan permintaan atau mengingkari janji mereka.
Tapi blok itu juga mendapat kritik, dengan beberapa kritikus menuduhnya mendukung kepentingan Barat, atau khususnya Prancis.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa, pemimpin baru Burkina Faso Ibrahim Traore mengatakan kunjungan ECOWAS adalah untuk melakukan kontak dengan otoritas transisi baru sebagai bagian dari dukungan yang diberikan ECOWAS kepada Burkina Faso.
Dia mengatakan dia mengaku heran dan menyesal karena beredar pesan di media sosial yang menyerukan misi ini untuk dihambat dan mendesak agar warga tenang dan menahan diri.
"Setiap orang yang melakukan tindakan yang bertujuan mengganggu kelancaran misi ECOWAS akan menghadapi kekuatan hukum," kata Traore.
Kunjungan ECOWAS ke Ouagadougou dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Guinea-Bissau Suzi Carla Barbosa, yang negaranya saat ini memimpin blok tersebut, dan termasuk mantan presiden Niger Mahamadou Issoufou, yang merupakan mediator untuk Burkina Faso.
Issoufou menambahkan bahwa blok itu akan terus menyertai transisi Burkina Faso ke pemerintahan konstitusional.
Blok regional ECOWAS, yang dirancang untuk mempromosikan demokrasi di salah satu kawasan paling bergejolak di dunia, telah menyaksikan lima kudeta di antara tiga dari 15 anggotanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Pendekatannya adalah mendesak para pemimpin junta untuk menetapkan jadwal yang relatif singkat untuk memulihkan pemerintahan sipil dan untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang dianggap mengabaikan permintaan atau mengingkari janji mereka.
Tapi blok itu juga mendapat kritik, dengan beberapa kritikus menuduhnya mendukung kepentingan Barat, atau khususnya Prancis.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa, pemimpin baru Burkina Faso Ibrahim Traore mengatakan kunjungan ECOWAS adalah untuk melakukan kontak dengan otoritas transisi baru sebagai bagian dari dukungan yang diberikan ECOWAS kepada Burkina Faso.
Dia mengatakan dia mengaku heran dan menyesal karena beredar pesan di media sosial yang menyerukan misi ini untuk dihambat dan mendesak agar warga tenang dan menahan diri.
"Setiap orang yang melakukan tindakan yang bertujuan mengganggu kelancaran misi ECOWAS akan menghadapi kekuatan hukum," kata Traore.
Kunjungan ECOWAS ke Ouagadougou dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Guinea-Bissau Suzi Carla Barbosa, yang negaranya saat ini memimpin blok tersebut, dan termasuk mantan presiden Niger Mahamadou Issoufou, yang merupakan mediator untuk Burkina Faso.