Uni Eropa Umumkan Pembatasan Visa Ketat untuk Warga Rusia
loading...
A
A
A
Menurut pernyataan, yang diterbitkan Komisi Eropa, semua aplikasi visa dari warga Rusia harus dipertimbangkan sejalan dengan “pendekatan ketat yang menilai pembenaran perjalanan.”
Pedoman tersebut juga menyarankan konsulat dan penjaga perbatasan harus secara ketat “menilai kembali” visa yang telah dikeluarkan.
Penjaga perbatasan harus memiliki kekuatan mencabut visa Schengen terlepas dari negara mana yang telah mengeluarkannya, dokumen tersebut menyatakan.
Pembatasan baru datang beberapa pekan setelah Uni Eropa menangguhkan perjanjian fasilitasi visa dengan Moskow.
Namun, pekan lalu, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel meminta blok tersebut menyambut warga Rusia yang melarikan diri dari negara itu “karena pendapat politik mereka.”
Namun, beberapa negara anggota UE mengambil pendekatan yang jauh lebih keras. Pada Jumat, Finlandia menutup perbatasannya untuk warga Rusia dengan visa turis Schengen.
Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics juga mengatakan baru-baru ini bahwa negaranya tidak akan mengeluarkan visa kemanusiaan atau jenis lain untuk warga negara Rusia yang melarikan diri karena banyak dari mereka “baik-baik saja dengan membunuh orang Ukraina.”
Menurut media Barat, mengutip statistik resmi dari berbagai negara, lebih dari 200.000 orang telah meninggalkan Rusia sejak 21 September.
Pedoman tersebut juga menyarankan konsulat dan penjaga perbatasan harus secara ketat “menilai kembali” visa yang telah dikeluarkan.
Penjaga perbatasan harus memiliki kekuatan mencabut visa Schengen terlepas dari negara mana yang telah mengeluarkannya, dokumen tersebut menyatakan.
Pembatasan baru datang beberapa pekan setelah Uni Eropa menangguhkan perjanjian fasilitasi visa dengan Moskow.
Namun, pekan lalu, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel meminta blok tersebut menyambut warga Rusia yang melarikan diri dari negara itu “karena pendapat politik mereka.”
Namun, beberapa negara anggota UE mengambil pendekatan yang jauh lebih keras. Pada Jumat, Finlandia menutup perbatasannya untuk warga Rusia dengan visa turis Schengen.
Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics juga mengatakan baru-baru ini bahwa negaranya tidak akan mengeluarkan visa kemanusiaan atau jenis lain untuk warga negara Rusia yang melarikan diri karena banyak dari mereka “baik-baik saja dengan membunuh orang Ukraina.”
Menurut media Barat, mengutip statistik resmi dari berbagai negara, lebih dari 200.000 orang telah meninggalkan Rusia sejak 21 September.
(sya)