Vladimir Putin Tuduh AS dan Sekutunya Ledakkan Pipa Nord Stream

Jum'at, 30 September 2022 - 22:32 WIB
loading...
A A A
Jaringan pipa Nord Stream, yang tidak memompa gas ke Eropa ketika kebocoran ditemukan tetapi memiliki gas di dalamnya, telah menjadi titik nyala dalam kebuntuan energi antara Barat dan Rusia sejak invasinya ke Ukraina, yang memicu krisis biaya hidup.

Uni Eropa masih menyelidiki bagaimana pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 Rusia meledak minggu ini, mengalirkan gas ke Laut Baltik di lepas pantai Denmark dan Swedia. Seismolog mencatat ledakan di daerah tersebut.

Gas akan terus mengalir dari Nord Stream 1 hingga hari Minggu, kata badan energi Denmark pada hari Jumat, meskipun kebocoran pada Nord Stream 2 diperkirakan akan berhenti pada hari Sabtu.

Insiden pipa gas telah mendorong negara-negara Eropa untuk meningkatkan kewaspadaan atas infrastruktur penting lainnya, yang tiba-tiba terlihat jauh lebih rentan.

Italia, yang merupakan starter awal dalam menghentikan pasokan Rusia, telah memperkuat pengawasan angkatan laut dan kontrol pada jaringan pipa yang membawa gas ke Italia dari selatan dan timur. Hal itu disampaikan seorang pejabat senior Italia kepada Reuters.

Itu termasuk pipa TransMed, yang menghubungkan Aljazair ke Sisilia, Trans Adriatic Pipeline (TAP) yang membentang dari Azerbaijan ke Apulia, dan koneksi GreenStream antara Libya dan Sisilia.

Roma juga meningkatkan kewaspadaannya pada pipa Trans Austria Gas (TAG) yang membawa bahan bakar dari Nordik ke timur laut Italia.

Sementara itu, operator jaringan listrik Polandia pada hari Jumat mengumumkan pemeriksaan pada kabel bawah laut yang membawa daya dari Swedia yang melintasi jaringan pipa Nord Stream yang rusak.

Ada juga fokus yang meningkat pada Baltic Pipeline, sebuah proyek yang diresmikan minggu ini. Saingan dengan jaringan Nord Stream, Baltic Pipeline akan mengangkut gas ke pasar Denmark dan Polandia dan pengguna akhir di negara-negara tetangga mulai 1 Oktober.

"Risiko aliran gas jangka pendek telah meningkat tajam di tengah kekhawatiran bahwa sabotase lebih lanjut dapat terjadi pada pipa impor gas kritis," kata catatan dari Fitch Solutions, mengutip Baltic Pipeline.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)