Putin Tegaskan Prioritas Utama Rusia dalam Referendum Donbass
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menyelamatkan nyawa orang menjadi perhatian utama Rusia dalam referendum yang diadakan di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk serta wilayah Zaporozhye dan Kherson yang dikuasai Rusia.
Presiden Vladimir Putin menegaskan hal itu pada Selasa (27/9/2022) di tengah ketegangan yang meningkat seiring referendum yang digelar tersebut.
“Dalam konteks operasi militer khusus dan referendum di Donbass, menyelamatkan orang di semua wilayah, yaitu menyelamatkan orang di semua wilayah di mana referendum ini diadakan, berada di garis depan,” papar Putin.
Dia menambahkan, “Itu adalah fokus perhatian seluruh masyarakat kita, seluruh negara.”
Putin menegaskan, “Tingkat kekhawatiran ini alami mengingat peristiwa dramatis baru-baru ini.”
Dia menekankan kembali posisi Moskow bahwa referendum, yang berakhir pada Selasa, pada akhirnya dimaksudkan untuk melindungi penduduk lokal dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut.
Referendum untuk bergabung Federasi Rusia telah berlangsung di Republik Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson, sejak Jumat.
Pemungutan suara itu serupa dengan yang terjadi di Crimea pada Maret 2014, ketika penduduk semenanjung memilih bergabung kembali dengan Rusia dan memisahkan diri dari pemerintahan Kiev.
Menurut hasil pendahuluan yang diumumkan panitia referendum, jumlah pemilih di DPR dilaporkan lebih dari 80% pada hari keempat pemungutan suara, sedangkan di LPR melebihi 90%.
Presiden Vladimir Putin menegaskan hal itu pada Selasa (27/9/2022) di tengah ketegangan yang meningkat seiring referendum yang digelar tersebut.
“Dalam konteks operasi militer khusus dan referendum di Donbass, menyelamatkan orang di semua wilayah, yaitu menyelamatkan orang di semua wilayah di mana referendum ini diadakan, berada di garis depan,” papar Putin.
Dia menambahkan, “Itu adalah fokus perhatian seluruh masyarakat kita, seluruh negara.”
Putin menegaskan, “Tingkat kekhawatiran ini alami mengingat peristiwa dramatis baru-baru ini.”
Dia menekankan kembali posisi Moskow bahwa referendum, yang berakhir pada Selasa, pada akhirnya dimaksudkan untuk melindungi penduduk lokal dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut.
Referendum untuk bergabung Federasi Rusia telah berlangsung di Republik Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson, sejak Jumat.
Pemungutan suara itu serupa dengan yang terjadi di Crimea pada Maret 2014, ketika penduduk semenanjung memilih bergabung kembali dengan Rusia dan memisahkan diri dari pemerintahan Kiev.
Menurut hasil pendahuluan yang diumumkan panitia referendum, jumlah pemilih di DPR dilaporkan lebih dari 80% pada hari keempat pemungutan suara, sedangkan di LPR melebihi 90%.