Rusia Sebut AS Bermain Api di Taiwan

Minggu, 25 September 2022 - 06:52 WIB
loading...
Rusia Sebut AS Bermain Api di Taiwan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Foto/Washington Examiner
A A A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding Amerika Serikat (AS) bermain api di sekitar Taiwan dalam pidatonya di Sidang Umum PBB.

“Mereka menjanjikan dukungan militer ke Taiwan,” kata Lavrov.

“Jelas, Doktrin Monroe yang terkenal menjadi lingkup global. Washington mencoba mengubah seluruh dunia menjadi halaman belakangnya sendiri,” ia menlanjutkan seperti dikutip dari The Hill, Minggu (25/9/2022).

Doktrin Monroe — kebijakan AS abad ke-19 yang melarang kolonisasi Eropa lebih lanjut di Amerika Latin — pada dasarnya membentuk lingkup pengaruh AS atas Belahan Barat.



Ketegangan antara AS dan China tetap meningkat sejak Ketua DPR Nancy Pelosi melakukan kunjungan kontroversial ke Taiwan bulan lalu. Beijing meluncurkan serangkaian latihan militer di selat Taiwan setelah kunjungan Pelosi, dengan Taiwan menuduh China sedang melatih invasi ke pulau itu.

Presiden AS Joe Biden menegaskan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan “60 Minutes” bahwa AS akan membela Taiwan dari serangan. Namun, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan di Sidang Umum PBB bahwa setiap langkah untuk menghalangi reunifikasi China pasti akan dihancurkan oleh roda sejarah.

AS telah mempertahankan kebijakan "satu China" sejak membangun kembali hubungan dengan Beijing pada akhir 1970-an. Di bawah kebijakan itu, AS berjalan di garis yang bagus, mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintah China yang sah sambil mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

Dalam pidatonya, Lavrov juga secara lebih luas mencerca AS dan sekutunya, menyebut Uni Eropa sebagai entitas otoriter, keras, diktator dan mengkritik keras kebijakan luar negeri AS.



“Pada suatu saat di masa lalu, menyatakan bahwa mereka menang dalam Perang Dingin, Washington mendirikan diri mereka sendiri menjadi hampir utusan Tuhan di Bumi, tanpa kewajiban apa pun tetapi hanya hak suci untuk bertindak dengan impunitas kapan pun dan di mana pun mereka mau,” katanya.

"Dan ini bisa dilakukan di mana saja, melawan negara bagian mana pun, terutama jika mereka entah bagaimana tidak menyenangkan para penguasa dunia yang memproklamirkan diri," sambungnya.

Mengenai Rusia secara khusus, Lavrov mengklaim Russophobia yang secara resmi berlaku di Barat sekarang belum pernah terjadi sebelumnya, cakupannya aneh.

“Mereka tidak menghindar dari menyatakan niat untuk menimbulkan tidak hanya kekalahan militer di negara kami, tetapi juga untuk menghancurkan dan mematahkan Rusia,” pungkasnya.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)