3 Presiden Rusia yang Kebijakannya Ramah Terhadap Umat Muslim di Negaranya
loading...
A
A
A
Berbeda dengan Perestroika, Glasnost lebih menekankan pada hubungan sosial dalam pemerintahan. Melalui kebijakan ini, Uni Soviet mengalami perubahan struktur politik yang cukup signifikan.
Sebagai salah satu dampaknya, mereka juga mulai terbuka kepada semua agama, termasuk Islam sendiri. Dengan kebijakan keterbukaan ini, Gorbachev membuat seluruh penganut agama atau kepercayaan di negaranya bebas menjalankan ibadah.
Selain itu, negara juga tidak berhak ikut campur dalam urusan warga negaranya dalam menjalankan ajaran agama yang dianut. Langkah ini menjadi sejarah baru setelah sebelumnya mereka dikenal melarang beberapa tempat ibadah untuk beroperasi.
3. Dmitry Medvedev
Selain Vladimir Putin dan Mikhail Gorbachev, Dmitry Medvedev juga diketahui memiliki hubungan yang ramah dengan umat Islam di Rusia. Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 14 September 1965 ini pernah menjabat Presiden Rusia pada periode 2008 hingga 2012.
Saat menjadi Presiden, Dmitry Medvedev pernah mengunjungi Masjid Katedral Moskow, tepatnya pada 15 Juli 2009. Kala itu, dia juga bertemu dan melakukan pembicaraan dengan Ketua Dewan Mufti Rusia Sheikh Ravil Gaynutdin dan para pimpinan dewan regional umat Islam.
Dikutip dari laman Russia Mufties Council, dalam pertemuan tersebut Dmitry Medvedev menekankan bahwa umat Islam di Rusia memiliki pengaruh khusus dan memberi kontribusi signifikan terhadap pengembangan masyarakat sipil dan generasi muda.
Dmitry mencatat bahwa Dewan Mufti Rusia telah menjadi status pengamat di OKI dan menjadi kelompok konstan Rusia-Dunia Islam. Lebih lanjut, dia berharap bahwa umat muslim Rusia bisa menyebarkan ide-ide toleransi dan perdamaian antar bangsa.
Referensi:
-https://www.alestiklal.net/en/view/12693/from-hostility-to-reconciliation-why-did-putin-change-its-policy-towards-islam
-https://international.sindonews.com/read/874465/45/kebijakan-glasnost-mikhail-gorbachev-buat-muslim-rusia-bebas-beribadah-dan-berpolitik-1662120572/10
-https://muslim.ru/en/articles/127/3135/
Sebagai salah satu dampaknya, mereka juga mulai terbuka kepada semua agama, termasuk Islam sendiri. Dengan kebijakan keterbukaan ini, Gorbachev membuat seluruh penganut agama atau kepercayaan di negaranya bebas menjalankan ibadah.
Selain itu, negara juga tidak berhak ikut campur dalam urusan warga negaranya dalam menjalankan ajaran agama yang dianut. Langkah ini menjadi sejarah baru setelah sebelumnya mereka dikenal melarang beberapa tempat ibadah untuk beroperasi.
3. Dmitry Medvedev
Selain Vladimir Putin dan Mikhail Gorbachev, Dmitry Medvedev juga diketahui memiliki hubungan yang ramah dengan umat Islam di Rusia. Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 14 September 1965 ini pernah menjabat Presiden Rusia pada periode 2008 hingga 2012.
Saat menjadi Presiden, Dmitry Medvedev pernah mengunjungi Masjid Katedral Moskow, tepatnya pada 15 Juli 2009. Kala itu, dia juga bertemu dan melakukan pembicaraan dengan Ketua Dewan Mufti Rusia Sheikh Ravil Gaynutdin dan para pimpinan dewan regional umat Islam.
Dikutip dari laman Russia Mufties Council, dalam pertemuan tersebut Dmitry Medvedev menekankan bahwa umat Islam di Rusia memiliki pengaruh khusus dan memberi kontribusi signifikan terhadap pengembangan masyarakat sipil dan generasi muda.
Dmitry mencatat bahwa Dewan Mufti Rusia telah menjadi status pengamat di OKI dan menjadi kelompok konstan Rusia-Dunia Islam. Lebih lanjut, dia berharap bahwa umat muslim Rusia bisa menyebarkan ide-ide toleransi dan perdamaian antar bangsa.
Referensi:
-https://www.alestiklal.net/en/view/12693/from-hostility-to-reconciliation-why-did-putin-change-its-policy-towards-islam
-https://international.sindonews.com/read/874465/45/kebijakan-glasnost-mikhail-gorbachev-buat-muslim-rusia-bebas-beribadah-dan-berpolitik-1662120572/10
-https://muslim.ru/en/articles/127/3135/
(esn)