3 Presiden Rusia yang Kebijakannya Ramah Terhadap Umat Muslim di Negaranya

Sabtu, 24 September 2022 - 17:35 WIB
loading...
3 Presiden Rusia yang Kebijakannya Ramah Terhadap Umat Muslim di Negaranya
3 Presiden Rusia yang Kebijakannya Ramah Terhadap Umat Muslim di Negaranya. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Dalam sejarahnya, Rusia telah banyak berkembang dan menjelma sebagai salah satu kekuatan besar di dunia. Hal ini tidak terlepas dari sosok pemimpin yang memberikan kebijakan-kebijakan strategis yang terbukti efektif dan berhasil.

Di Rusia, Islam diketahui sebagai agama terbesar kedua yang dianut para penduduknya. Dalam hal ini, tercatat ada beberapa pemimpin Rusia yang dikenal cukup ramah dan bersahabat dengan umat muslim di negaranya.

Berikut tiga Presiden Rusia yang kebijakannya ramah terhadap umat muslim di negaranya.



1. Vladimir Putin
Vladimir Putin merupakan Presiden Rusia yang saat ini berkuasa. Dalam riwayatnya, Putin dikenal cukup ramah terhadap agama Islam. Dikutip dari laman Al-Estiklal, dia mengambil langkah berbeda dalam hubungannya dengan umat muslim dibandingkan era-era sebelumnya.

Sebagai contoh, dia pernah menghadiri Konferensi Organization of Islamic Cooperation. Tak berselang lama, dia membuat pernyataan tentang pemulihan hubungan dengan dunia Islam dan penghormatan terhadap muslim di Rusia.

Selain itu, pada 22 Oktober 2013, Putin menyebut bahwa Islam merupakan bagian integral dari sejarah Rusia dan dia tidak akan membiarkan perdamaian antar etnisnya dirusak.

Lebih lanjut, Vladimir Putin melangkah lebih jauh dengan mengatakan muslim di Rusia punya hak untuk merasa menjadi bagian dari komunitas Islam Global. Dalam hal ini, Moskow akan menjadi sekutu geopolitik Islam. Pemulihan hubungan Putin dengan Islam ini tidak terlepas dari ekspansi geopolitik dan pengalaman kesalahan di masa lalu.



2. Mikhail Gorbachev
Mikhail Gorbachev merupakan mantan Presiden Uni Soviet yang menjabat antara tahun 1990 hingga 1991. Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, dalam salah kebijakannya, Gorbachev memperkenalkan Glasnost yang berarti Keterbukaan.

Berbeda dengan Perestroika, Glasnost lebih menekankan pada hubungan sosial dalam pemerintahan. Melalui kebijakan ini, Uni Soviet mengalami perubahan struktur politik yang cukup signifikan.

Sebagai salah satu dampaknya, mereka juga mulai terbuka kepada semua agama, termasuk Islam sendiri. Dengan kebijakan keterbukaan ini, Gorbachev membuat seluruh penganut agama atau kepercayaan di negaranya bebas menjalankan ibadah.

Selain itu, negara juga tidak berhak ikut campur dalam urusan warga negaranya dalam menjalankan ajaran agama yang dianut. Langkah ini menjadi sejarah baru setelah sebelumnya mereka dikenal melarang beberapa tempat ibadah untuk beroperasi.



3. Dmitry Medvedev
Selain Vladimir Putin dan Mikhail Gorbachev, Dmitry Medvedev juga diketahui memiliki hubungan yang ramah dengan umat Islam di Rusia. Dalam riwayat kariernya, pria kelahiran 14 September 1965 ini pernah menjabat Presiden Rusia pada periode 2008 hingga 2012.

Saat menjadi Presiden, Dmitry Medvedev pernah mengunjungi Masjid Katedral Moskow, tepatnya pada 15 Juli 2009. Kala itu, dia juga bertemu dan melakukan pembicaraan dengan Ketua Dewan Mufti Rusia Sheikh Ravil Gaynutdin dan para pimpinan dewan regional umat Islam.

Dikutip dari laman Russia Mufties Council, dalam pertemuan tersebut Dmitry Medvedev menekankan bahwa umat Islam di Rusia memiliki pengaruh khusus dan memberi kontribusi signifikan terhadap pengembangan masyarakat sipil dan generasi muda.

Dmitry mencatat bahwa Dewan Mufti Rusia telah menjadi status pengamat di OKI dan menjadi kelompok konstan Rusia-Dunia Islam. Lebih lanjut, dia berharap bahwa umat muslim Rusia bisa menyebarkan ide-ide toleransi dan perdamaian antar bangsa.

Referensi:
-https://www.alestiklal.net/en/view/12693/from-hostility-to-reconciliation-why-did-putin-change-its-policy-towards-islam
-https://international.sindonews.com/read/874465/45/kebijakan-glasnost-mikhail-gorbachev-buat-muslim-rusia-bebas-beribadah-dan-berpolitik-1662120572/10
-https://muslim.ru/en/articles/127/3135/
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)