Penculik Simpanse Tuntut Uang Tebusan Fantastis, Lihat Video Kirimannya

Jum'at, 23 September 2022 - 21:11 WIB
loading...
Penculik Simpanse Tuntut...
Video yang beredar di media sosial menunjukkan salah satu simpanse muda, berusia lima tahun bernama Monga, dengan tangan terikat di atas kepalanya di suatu ruangan. Foto/Twitter
A A A
KINSHASA - Penculik yang mengambil tiga simpanse muda dari cagar alam Afrika telah mengirimkan video “bukti kehidupan” untuk mendukung permintaan tebusan yang fantastis.

Pelaku penculikan meminta uang tebusan sebesar enam digit. Kasus ini diyakini sebagai situasi penyanderaan pertama yang melibatkan kera.



“Video yang beredar di media sosial menunjukkan salah satu simpanse muda, berusia lima tahun bernama Monga, dengan tangan terikat di atas kepalanya di suatu ruangan,” ungkap surat kabar The Times di Inggris melaporkan pada Jumat (23/9/2022).

Dua simpanse muda lainnya, bernama Hussein dan Cesar, terlihat berlarian.



Tiga simpanse yang berusia antara dua dan lima tahun itu diculik pada tengah malam dari cagar alam Pusat Rehabilitasi Primata JACK di Republik Demokratik Kongo awal bulan ini.

Geng itu berulang kali mengirim pesan menuntut tebusan enam digit dan mengancam akan membunuh simpanse itu kecuali uang tebusan dibayarkan.

Geng mengatakan mereka akan memenggal kepala hewan itu dan mengirim kepala mereka kembali ke tempat itu jika mereka tidak mendapatkan uang.

"Ini adalah mimpi buruk ... itu adalah bencana," ujar pendiri pusat rehabilitasi simpanse tersebut Franck Chantereau kepada outlet lingkungan Mongabay.



“Kami telah menghadapi banyak tantangan selama 18 tahun sekarang. Tapi kami belum pernah mengalami hal seperti ini: penculikan kera,” papar dia.

JACK adalah salah satu dari tiga suaka kera di negara Afrika Tengah. Ini adalah rumah bagi sekitar 40 simpanse dan primata lainnya, seperti mangabey perut emas yang terancam punah.

Organisasi tersebut bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menyelamatkan simpanse.

Adams Cassinga, dari ConservCongo, LSM Kongo yang menyelidiki kejahatan terhadap satwa liar, mengatakan kepada wartawan bahwa itu mungkin penculikan kera pertama di dunia.

“Ini sangat langka, ini adalah pertama kalinya, tidak hanya di Afrika tetapi dunia, saya mendengar hal ini. Kami telah mendengar orang menggunakan satwa liar sebagai tameng atau sebagai agenda politik atau sosial. Ini pertama kalinya saya mendengar orang benar-benar menculik hewan untuk meminta uang,” papar dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2044 seconds (0.1#10.140)