Kabar Gembira, WHO Akui Akhir Covid-19 Sudah di Depan Mata
loading...
A
A
A
NEW YORK - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pada Rabu (14/9/2022) bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah dekat.
Meski virus masih menyebar pada tingkat yang sama seperti tahun lalu, meskipun vaksinasi massal, kematian telah turun secara signifikan.
"Kita belum ada di sana. Tapi akhir sudah di depan mata,” ujar Tedros pada konferensi pers.
Mengklaim bahwa vaksinasi dan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya telah mengurangi ancaman yang ditimbulkan virus itu, kepala WHO meminta pemerintah mendorong vaksinasi 100% orang yang rentan dan petugas kesehatan, dan vaksinasi 70% masyarakat umum.
"Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, dia berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa," papar dia.
Dia menambahkan, “Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari.”
Dampak vaksin, masker, penguncian, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya untuk mencegah penyebaran virus telah menjadi masalah kontroversial.
Terlebih lagi, negara-negara yang warganya hampir semuanya divaksinasi seperti Singapura, masih mengalami gelombang infeksi musim panas ini yang mengerdilkan lonjakan serupa pada 2021 dan 2020.
Sekitar 3,1 juta kasus Covid-19 dikonfirmasi secara global pada pekan yang berakhir 5 September, dibandingkan dengan 3,9 juta pada pekan yang sama pada 2021, dan 1,9 juta pada pekan yang sama pada 2020.
Namun, kematian telah turun, dengan 11.000 kematian terkait dengan virus dalam pekan yang berakhir 5 September, total mingguan terendah sejak 16 Maret 2020.
Tedros mengumumkan WHO merilis enam ringkasan kebijakan untuk pemerintah di dunia pada Rabu.
Ringkasan kebijakan itu menguraikan langkah-langkah yang menurut WHO perlu dilakukan, “untuk menghindari lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak kehancuran, dan lebih banyak ketidakpastian."
Di antara langkah-langkah ini adalah dorongan vaksinasi yang disebutkan di atas, pemeliharaan langkah-langkah pengendalian infeksi di rumah sakit, peningkatan pengujian dan pelacakan, dan pemberian perawatan yang tepat kepada pasien.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Meski virus masih menyebar pada tingkat yang sama seperti tahun lalu, meskipun vaksinasi massal, kematian telah turun secara signifikan.
"Kita belum ada di sana. Tapi akhir sudah di depan mata,” ujar Tedros pada konferensi pers.
Mengklaim bahwa vaksinasi dan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya telah mengurangi ancaman yang ditimbulkan virus itu, kepala WHO meminta pemerintah mendorong vaksinasi 100% orang yang rentan dan petugas kesehatan, dan vaksinasi 70% masyarakat umum.
"Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat, dia berlari lebih keras dengan semua energi yang tersisa," papar dia.
Dia menambahkan, “Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari.”
Dampak vaksin, masker, penguncian, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya untuk mencegah penyebaran virus telah menjadi masalah kontroversial.
Terlebih lagi, negara-negara yang warganya hampir semuanya divaksinasi seperti Singapura, masih mengalami gelombang infeksi musim panas ini yang mengerdilkan lonjakan serupa pada 2021 dan 2020.
Sekitar 3,1 juta kasus Covid-19 dikonfirmasi secara global pada pekan yang berakhir 5 September, dibandingkan dengan 3,9 juta pada pekan yang sama pada 2021, dan 1,9 juta pada pekan yang sama pada 2020.
Namun, kematian telah turun, dengan 11.000 kematian terkait dengan virus dalam pekan yang berakhir 5 September, total mingguan terendah sejak 16 Maret 2020.
Tedros mengumumkan WHO merilis enam ringkasan kebijakan untuk pemerintah di dunia pada Rabu.
Ringkasan kebijakan itu menguraikan langkah-langkah yang menurut WHO perlu dilakukan, “untuk menghindari lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak kehancuran, dan lebih banyak ketidakpastian."
Di antara langkah-langkah ini adalah dorongan vaksinasi yang disebutkan di atas, pemeliharaan langkah-langkah pengendalian infeksi di rumah sakit, peningkatan pengujian dan pelacakan, dan pemberian perawatan yang tepat kepada pasien.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(sya)