PM Yunani Ingin Saluran Komunikasi dengan Turki Tetap Terbuka
loading...
A
A
A
ATHENA - Perdana Menteri Yunani , Kyriakos Mitsotakis mengatakan pada Minggu (11/9/2022), bahwa Athena akan mencoba untuk menjaga saluran komunikasi dengan Ankara tetap terbuka, meskipun komentar dari Presiden Turki Tayyip Erdogan baru-baru ini "tidak dapat diterima".
Kedua negara - sekutu Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) tetapi musuh bersejarah - telah berselisih selama beberapa dekade karena berbagai masalah termasuk di mana landas kontinen mereka dimulai dan berakhir, penerbangan di Laut Aegea, status pulau demiliterisasi dan Siprus yang terbelah.
Erdogan menuduh Yunani menduduki pulau-pulau demiliterisasi di Laut Aegea, dengan mengatakan Turki siap "melakukan apa yang perlu" ketika saatnya tiba.
"Saya menganggap pernyataan baru-baru ini oleh presiden Turki tidak dapat diterima," kata Mitsotakis pada konferensi pers di kota utara Thessaloniki, seperti dikutip dari J Post.
“Namun, kami akan selalu berusaha untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia selalu bersedia untuk bertemu dengan Erdogan.
Uni Eropa pekan lalu menyuarakan keprihatinan atas pernyataan Erdogan, sementara Yunani mengirim surat ke NATO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengeluhkan apa yang disebutnya sebagai komentar "menghasut".
Menurut kantor berita Anadolu milik negara Turki, Ankara juga telah mengirim surat kepada Uni Eropa, NATO dan PBB menjelaskan sikapnya tentang masalah yang memisahkan kedua negara.
Kedua negara - sekutu Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) tetapi musuh bersejarah - telah berselisih selama beberapa dekade karena berbagai masalah termasuk di mana landas kontinen mereka dimulai dan berakhir, penerbangan di Laut Aegea, status pulau demiliterisasi dan Siprus yang terbelah.
Erdogan menuduh Yunani menduduki pulau-pulau demiliterisasi di Laut Aegea, dengan mengatakan Turki siap "melakukan apa yang perlu" ketika saatnya tiba.
"Saya menganggap pernyataan baru-baru ini oleh presiden Turki tidak dapat diterima," kata Mitsotakis pada konferensi pers di kota utara Thessaloniki, seperti dikutip dari J Post.
“Namun, kami akan selalu berusaha untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia selalu bersedia untuk bertemu dengan Erdogan.
Uni Eropa pekan lalu menyuarakan keprihatinan atas pernyataan Erdogan, sementara Yunani mengirim surat ke NATO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengeluhkan apa yang disebutnya sebagai komentar "menghasut".
Menurut kantor berita Anadolu milik negara Turki, Ankara juga telah mengirim surat kepada Uni Eropa, NATO dan PBB menjelaskan sikapnya tentang masalah yang memisahkan kedua negara.
(esn)