Mantan Jenderal AS: Ukraina akan Rebut Lagi Crimea dalam Setahun

Sabtu, 10 September 2022 - 00:45 WIB
loading...
Mantan Jenderal AS:...
Tank Angkatan Bersenjata Ukraina berlatih di lokasi yang tidak diketahui di dekat perbatasan Crimea yang dicaplok Rusia, dalam gambar yang dirilis 14 April 2021. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Ukraina dapat "memulihkan kedaulatan penuh" dalam waktu satu tahun, merebut kembali semua wilayahnya yang hilang termasuk Crimea.

Prediksi itu diungkapkan purnawirawan Jenderal Amerika Serikat (AS) Ben Hodges kepada Newsweek pada Kamis (8/9/2022) di Konferensi Internasional Institut McCain Tbilisi di Georgia.

"Rakyat Ukraina menyelamatkan negara mereka," ujar Hodges.

Dia menyatakan, "Setengah tahun setelah dimulainya invasi Rusia skala penuh ... tentara terbaik kedua di dunia sekarang menjadi tentara terbaik kedua di Ukraina, dengan kemampuan Rusia untuk melakukan operasi ofensif lebih lanjut … semuanya habis.”



Sekarang, menurut Hodges, terserah pada AS dan NATO untuk turun tangan dan memastikan perang dimenangkan, dimulai dengan proklamasi dukungan penuh untuk Kiev.

“Washington harus berhenti mempublikasikan biaya bantuan militer yang dikirimnya ke luar negeri,” papar dia.

Dia menyarankan pengiriman senjata dibingkai dalam persentase “apa yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia dan mendapatkan kembali wilayah mereka.”



Pensiunan jenderal itu tidak merinci bagaimana angka-angka itu bisa dihitung. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menggelontorkan lebih dari USD44 miliar ke dalam upaya perang sejak Februari.

Sementara Ukraina dan para pendukung Baratnya menyatakan serangan balasan Kherson sebagai keberhasilan yang meriah, mereka sesumbar untuk merebut kembali beberapa desa.

Kiev melarang wartawan meliput di garis depan, membuat klaim Ukraina ini sulit diverifikasi.

Rusia berpendapat serangan balik Kiev itu “gagal total,” menunjuk pada hilangnya lebih dari 1.200 prajurit Ukraina dalam satu hari pertempuran.

Anggota parlemen Ukraina Alexey Goncharenko menggemakan optimisme Hodges dalam komentarnya kepada Newsweek.

"Tahun depan akan menjadi tahun yang menentukan perang dan dengan bantuan dunia bebas, Ukraina memiliki peluang untuk menang," papar Goncharenko.

Menurut dia, Ukraina akan membutuhkan lebih banyak senjata. Dia menyebutkan pesawat, sistem pertahanan udara, dan roket yang lebih unggul dari HIMARS.

Crimea menjadi bagian dari Rusia setelah referendum 2014 menyusul penggulingan pemerintahan Viktor Yanukovich.

Ukraina dan NATO menganggap Crimea sebagai wilayah yang dicaplok secara ilegal oleh Rusia.

AS dilaporkan telah memberi lampu hijau kepada Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk menyerang semenanjung itu.

Republik Donbass Donetsk dan Lugansk mendeklarasikan kemerdekaan mereka pada tahun yang sama dan diakui sebagai negara merdeka oleh Kremlin Februari lalu.

Zelensky bersumpah merebut kembali ketiga wilayah, berjanji pada Minggu bahwa "Ukraina akan kembali" ke Donbass, Kharkov, Zhaporozhye, Kherson, dan "pasti ke Crimea."

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)