Pentagon: Rusia Sedang Berupaya Rekrut Tentara untuk Perang di Ukraina

Selasa, 30 Agustus 2022 - 05:40 WIB
loading...
Pentagon: Rusia Sedang Berupaya Rekrut Tentara untuk Perang di Ukraina
Pentagon: Rusia Sedang Berupaya Rekrut Tentara untuk Perang di Ukraina. FOTO/TASS
A A A
WASHINGTON - Rusia sedang berjuang untuk menemukan lebih banyak tentara untuk berperang di Ukraina , bahkan menyadap penjara, dan banyak anggota baru yang lebih tua, dalam kondisi yang buruk dan kurang pelatihan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS), Senin (29/8/2022).

Pejabat itu mencatat keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan pekan lalu untuk meningkatkan jumlah tentara negara itu sekitar 10 persen menjadi 1,15 juta prajurit, mulai Januari tahun depan.



“Setelah mengalami kemunduran yang signifikan dan kehilangan pasukan yang besar dalam 6 bulan setelah menginvasi Ukraina, Pentagon percaya bahwa upaya ini tidak mungkin berhasil. Sebab, Rusia secara historis tidak memenuhi target personel dan kekuatan," kata pejabat itu.

"Rusia sudah mulai mencoba untuk memperluas upaya perekrutan," kata pejabat itu kepada wartawan atas dasar anonimitas, seperti dikutip dari AFP. "Mereka telah melakukan ini sebagian dengan menghilangkan batas usia atas untuk anggota baru, dan juga dengan merekrut tahanan," lanjut pejabat itu.

"Banyak dari rekrutan baru ini terlihat lebih tua, tidak layak dan tidak terlatih," kata pejabat itu. Menurutnya, kesimpulan Pentagon adalah bahwa setiap rekrutan yang ditambahkan mungkin tidak secara efektif memperluas kekuatan tempur secara keseluruhan pada akhir tahun.



Bahkan sebelum perang, Angkatan Bersenjata Rusia mungkin kekurangan 150.000 dari target yang mereka nyatakan, yaitu satu juta personel. Pada awal Agustus, Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl memperkirakan bahwa 70-80.000 orang Rusia telah tewas atau terluka di Ukraina sejak invasi pada 24 Februari.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia harus menyetujui zona demiliterisasi di sekitar pembangkit nuklir Ukraina yang telah menjadi garis depan berbahaya dalam perang yang sedang berlangsung.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden mendukung kunjungan yang dipimpin oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia di sungai Dnipro di selatan Ukraina tengah. “Penutupan pembangkit yang terkendali akan menjadi pilihan teraman,” katanya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)