Inggris Ragu Rusia Bisa Rekrut Banyak Tentara Baru

Minggu, 28 Agustus 2022 - 21:30 WIB
loading...
Inggris Ragu Rusia Bisa Rekrut Banyak Tentara Baru
Inggris Ragu Rusia Bisa Rekrut Banyak Tentara Baru. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Minggu (28/8/2022), bahwa belum jelas bagaimana Rusia akan mencapai peningkatan besar yang diumumkan dalam Angkatan Bersenjatanya. Inggris juga meyakini, hal itu tidak mungkin secara substansial meningkatkan kekuatan tempurnya di Ukraina.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk meningkatkan jumlah personel Angkatan Bersenjata Rusia menjadi 2,04 juta personel, dari 1,9 juta saat perang di Ukraina memasuki bulan ketujuh.



Seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam pembaruan reguler tentang perang, bahwa tidak jelas apakah ini akan dicapai dengan merekrut lebih banyak sukarelawan atau dengan meningkatkan wajib militer.

“Kemungkinan tidak akan berdampak besar pada perang di Ukraina, mengingat Rusia telah kehilangan puluhan ribu tentara; sangat sedikit prajurit kontrak baru yang direkrut; dan wajib militer secara teknis tidak diwajibkan untuk bertugas di luar wilayah Rusia," kata Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.

Dikutip dari BBC, Jumat (26/8/2022), dekrit yang diterbitkan dalam bahasa Rusia oleh kantor presiden Rusia, menetapkan bahwa ukuran numerik Angkatan Bersenjata Federasi Rusia harus ditetapkan pada 2.039.758, termasuk 1.150.628 personel militer.



Saat ini batasnya ditetapkan pada 1.013.628 personel militer, meskipun jumlah sebenarnya sebelum dimulainya invasi diperkirakan mendekati 900.000. Keputusan tersebut meminta pemerintah untuk menyediakan dana dari anggaran federal untuk tujuan ini. Ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2023.

Saat ini pria Rusia berusia 18 hingga 27 tahun harus dipanggil, meskipun banyak yang dapat menghindari atau mengurangi masa kerja mereka - biasanya satu tahun - melalui pengecualian medis atau dengan mendaftar ke pendidikan tinggi.

Rusia awalnya membantah mengirim tentara wajib militer ke Ukraina, tetapi beberapa perwira didisiplinkan setelah kasus terungkap bahwa wajib militer dipaksa untuk menandatangani kontrak dan dalam beberapa kasus ditawan. Di bawah hukum Rusia, wajib militer diharuskan menjalani pelatihan empat bulan sebelum dikirim ke perang.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)