Lawan Drone Rusia, AS Kirim Peluncur Roket VAMPIRE ke Ukraina
loading...
A
A
A
“Ini adalah kemampuan yang signifikan,” kata Stacie Pettyjohn, seorang anggota senior dan direktur program pertahanan di Center for a New American Security, kepada Insider.
Sampai saat ini, AS telah menyediakan rudal Stinger yang dapat ditembakkan oleh satu orang di darat, tetapi pasokan itu semakin menipis.
Sistem rudal VAMPIRE adalah semacam peningkatan. Peluncur roket empat barelnya memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang banyak target tanpa memuat ulang, dan kemampuan untuk memasang senjata di kendaraan memberi operator kemampuan untuk mencakup area yang lebih luas lebih cepat daripada pasukan di darat dengan rudal yang diluncurkan dari bahu.
Rusia telah menggunakan drone secara ekstensif sejak menginvasi tetangganya pada Februari, menggunakannya untuk misi pengawasan yang memungkinkan serangan artileri di kemudian hari terhadap pasukan Ukraina. Ukraina sebelumnya menuduh bahwa UAV Rusia yang ditemukan, termasuk drone pengintai Orlan-10, telah memasukkan teknologi dari negara-negara Barat, meskipun ada sanksi global.
“Memiliki jenis sistem yang sangat modular dan dapat dipasang pada semua jenis kendaraan – sangat mobile – dan kemudian digunakan untuk menembak jatuh drone ini akan sangat meningkatkan kemampuan bertahan pasukan Ukraina,”pungkas Pettyjohn.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Sampai saat ini, AS telah menyediakan rudal Stinger yang dapat ditembakkan oleh satu orang di darat, tetapi pasokan itu semakin menipis.
Sistem rudal VAMPIRE adalah semacam peningkatan. Peluncur roket empat barelnya memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang banyak target tanpa memuat ulang, dan kemampuan untuk memasang senjata di kendaraan memberi operator kemampuan untuk mencakup area yang lebih luas lebih cepat daripada pasukan di darat dengan rudal yang diluncurkan dari bahu.
Rusia telah menggunakan drone secara ekstensif sejak menginvasi tetangganya pada Februari, menggunakannya untuk misi pengawasan yang memungkinkan serangan artileri di kemudian hari terhadap pasukan Ukraina. Ukraina sebelumnya menuduh bahwa UAV Rusia yang ditemukan, termasuk drone pengintai Orlan-10, telah memasukkan teknologi dari negara-negara Barat, meskipun ada sanksi global.
“Memiliki jenis sistem yang sangat modular dan dapat dipasang pada semua jenis kendaraan – sangat mobile – dan kemudian digunakan untuk menembak jatuh drone ini akan sangat meningkatkan kemampuan bertahan pasukan Ukraina,”pungkas Pettyjohn.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(ian)