Gara-gara Bantu Ukraina, Jerman Defisit Senjata
loading...
A
A
A
Sejak invasi, yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus" diluncurkan di Ukraina enam bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menghadapi kritik karena keengganannya untuk mengirim senjata yang dijanjikan ke Kiev.
Berlin sejauh ini telah memasok artileri, sistem roket bahu, dan senjata self-propelled anti-pesawat, tetapi bukan sistem pertahanan udara yang lebih canggih dan perangkat radar artileri yang diinginkan oleh Kiev.
Pekan lalu, Scholz menegaskan kembali bahwa Berlin telah mengirim “banyak senjata” ke Kiev dan akan terus melakukannya. Namun, kanselir Jerman itu juga bersikeras bahwa fokus utamanya adalah memastikan tidak ada eskalasi di Ukraina.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan telah mencapai batas yang dapat diterima dari apa yang dapat dikirim ke Kiev tanpa menghabiskan persediaan senjatanya sendiri.
Berlin sejauh ini telah memasok artileri, sistem roket bahu, dan senjata self-propelled anti-pesawat, tetapi bukan sistem pertahanan udara yang lebih canggih dan perangkat radar artileri yang diinginkan oleh Kiev.
Pekan lalu, Scholz menegaskan kembali bahwa Berlin telah mengirim “banyak senjata” ke Kiev dan akan terus melakukannya. Namun, kanselir Jerman itu juga bersikeras bahwa fokus utamanya adalah memastikan tidak ada eskalasi di Ukraina.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan telah mencapai batas yang dapat diterima dari apa yang dapat dikirim ke Kiev tanpa menghabiskan persediaan senjatanya sendiri.
(min)