Video Pukuli Dua Warga Palestina Viral, Empat Tentara Israel Diskors

Kamis, 25 Agustus 2022 - 05:40 WIB
loading...
Video Pukuli Dua Warga...
Empat tentara Israel diskors setelah video memukuli warga Palestina viral di TikTok. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Israel menskors empat tentara setelah video yang menunjukkan mereka memukuli dua warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki viral di TikTok .

Video berdurasi 14 detik yang diunggah ke TikTok itu diambil di dekat Ramallah dan menunjukkan warga Palestina ditendang dan didorong ke tanah.

@firas._.1998 #شبتين #رام_الله لو يعقوب ولا انتو ي مؤيد ومدين ???????????????????? @yaqoob_theeb_18 @مدينذيب @muayadmahmoud ♬ الصوت الأصلي - Ńâśēm Śhøõr


Surat kabar Israel The Jerusalem Post melaporkan kepala tentara Israel, Aviv Kochavi, menyebut insiden itu pelanggaran berat dan menjijikkan serta pelanggaran serius terhadap nilai-nilai militer.

"Para prajurit yang terlibat tidak layak untuk dibertugas," katanya.

"Insiden itu akan diselidiki sepenuhnya oleh komandan dan polisi militer. Mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan," imbuhnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (25/8/2022).

Seorang juru bicara militer seperti dikutip oleh harian Israel Haaretz mengatakan polisi militer Israel telah membuka penyelidikan dan hasil awal menunjukkan tentara menepikan sebuah mobil yang mereka anggap mencurigakan.



"Para prajurit berperilaku kasar dan menggunakan kekuatan yang tidak perlu," kata juru bicara itu.

Tentara Israel mengklaim bahwa tindakan mereka sebagai respons terhadap orang-orang Palestina yang mencoba menabrak mereka dengan kendaraannya dan mengambil senjata mereka.

Militer Israel mengatakan kesimpulan penyelidikan akan diberikan ke kantor kejaksaan militer.

Kochavi telah menginstruksikan agar rekomendasi tersebut diberlakukan di seluruh angkatan bersenjata.

Israel jarang menghukum pasukannya karena melakukan kesalahan dan kekerasan terhadap warga Palestina. Ketika itu terjadi, tindakan yang diambil seringkali sangat lunak.

Keempat tentara yang diskors itu berasal dari Batalyon Netzah Yehuda, di mana orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks bertugas.



Menurut The Times of Israel, Menteri Urusan Diaspora Israel dan mantan juru bicara militer, Nachman Shai, men-tweet bahwa batalion itu perlu dibubarkan.

Batalyon itu sebelumnya juga terlibat dalam kontroversi lain.

Warga Palestina-Amerika Omar Abdalmajeed As'ad meninggal setelah penahanannya oleh anggota Netzah Yehuda di dekat Ramallah pada bulan Januari.

Pasukan itu mengikat tangan As'ad yang berusia 78 tahun menggunakan zipties dan disumpal serta menempatkannya di halaman gedung dalam cuaca dingin.

The Times of Israel melaporkan mereka melakukannya tanpa memeriksa kondisi korban.

Sebuah pemeriksaan post-mortem Palestina menemukan bahwa As'ad meninggal karena serangan jantung mendadak yang berasal dari tekanan kekerasan eksternal.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)