Kelompok Anti-Rusia Klaim Bom Mobil Putri 'Si Otak Putin'

Rabu, 24 Agustus 2022 - 23:47 WIB
loading...
Kelompok Anti-Rusia...
Kelompok anti Rusia mengklaim serangan bom mobil yang menewaskan Darya Dugina. Foto/Metro
A A A
MOSKOW - Sebuah kelompok anti Rusia yang kejam mengklaim bertanggung jawab atas bom mobil yang telah membunuh putri tokoh ultra nasionalis Alexander Dugin.

Tentara Republik Nasional (NRA) mengumumkan di Telegram bahwa mereka bertanggung jawab atas bom mobil di Moskow yang menewaskan Darya 'Dasha' Dugina yang berusia 30 tahun.

Mereka mengatakan berulang kali mengubah penampilan dan plat nomor mobilnya untuk menipu pihak berwenang Rusia dan membuatnya melarikan diri dengan mobil Mini – plot yang sangat mirip dengan film tahun 1969 The Italian Job.

Ayah ultra-nasionalis Dugina yang berjanggut, gaya Rasputin, Alexander Dugin (60) menyalahkan pembunuhan putrinya pada serangan teroris yang dilakukan oleh rezim Nazi Ukraina.

Pejabat intelijen FSB Rusia juga menyalahkan serangan bom yang terjadi pada Sabtu malam itu kepada mata-mata wanita asal Ukraina, yang mereka beri nama Natalia Vovk.



NRA pun mengolok-olok tudingan yang dibuat Dugin dan Kremlin dengan menyebutnya telah dibuat-buat.

"Kecepatan investigasi! Semua ini diketahui sehari setelah pembunuhan itu. Pihak berwenang sangat takut pada partisan sehingga mereka siap untuk dongeng apa pun," kata mereka seperti dikutip dari Metro.co.uk, Rabu (24/8/2022).

Berbicara pada akhir pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin (69) mencap serangan bom mobil itu sebagai kejahatan keji

Putin, 69, berbicara pada hari Sabtu, mencap bom mobil sebagai kejahatan keji.

"Kejahatan yang keji dan kejam mengakhiri kehidupan Daria Dugina, orang yang cerdas dan berbakat dengan hati Rusia sejati - baik, penuh kasih, simpatik, dan terbuka," kata Putin dalam sebuah pesan yang dirilis oleh Kremlin.

Pada upacara untuk merayakan kehidupan Dugina, ayahnya yang berduka berjanji bahwa negara baru Rusia akan sepenuhnya mencaplok Ukraina dan wilayah lainnya.



Dia mengatakan kepada pelayat putrinya mati untuk rakyat, mati untuk Rusia.

"Harga besar yang harus kita bayar hanya dapat dibenarkan oleh pencapaian tertinggi, kemenangan kita," ujarnya.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tadi malam mengutuk pembunuhan Dugina sebagai 'kejahatan barbar'.

Dugin terekam dalam rekaman sambil memegangi kepalanya dengan putus asa saat dia melihat mobil Toyota milik putrinya terbakar di jalan raya di luar Moskow. Ia kemudian dilaporkan mengalami serangan jantung di rumah sakit setelah serangan bom tersebut.

Dijuluki 'Otak Putin', mengingat pengaruhnya yang luar biasa pada pemimpin Rusia, Dugin lolos dari kematian dengan memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir setelah dia kembali dengan putrinya dari festival 'Tradisi' Rusia.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)