Serbia Peringatkan NATO soal Perlindungan Minoritas di Kosovo

Senin, 22 Agustus 2022 - 19:42 WIB
loading...
A A A
Meskipun Serbia dan Kosovo dijadwalkan melanjutkan pembicaraan, Vucic tidak optimis untuk meredakan krisis.

Vucic beralasan otoritas Kosovo di Prishtina telah menolak semua “solusi kompromi.”

“Kami akan mencari kompromi dalam 10 hari ke depan, tetapi saya khawatir Rubicon telah dilintasi sejak lama,” dia menekankan, menuduh pihak berwenang Kosovo berusaha “akhirnya mengeluarkan orang-orang Serbia” dari provinsi yang memisahkan diri itu. Pernyataan itu telah berulang kali dibantah Prishtina.

Presiden Serbia juga mengkritik NATO karena meningkatkan kehadirannya di Kosovo utara, di mana sekitar setengah dari semua warga Serbia tinggal.

Menurut laporan media sebelumnya, Pasukan Kosovo yang dipimpin NATO (KFOR) mengerahkan sejumlah besar pasukan ke dua pos pemeriksaan di perbatasan antara Serbia dan Kosovo, bersumpah untuk campur tangan jika perlu.

Sampai sekarang, sekitar 3.600 tentara NATO ditempatkan di Kosovo.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Namun, Serbia, bersama dengan Rusia dan China menolak untuk mengakuinya.

Sebelumnya, Moskow menuduh Barat memicu konflik antara Beograd dan Pristina serta menekan Serbia mengadopsi sanksi anti-Rusia yang didukung sebagian besar benua Eropa.

Kosovo menyalahkan Rusia atas eskalasi itu dengan mengklaim Moskow berusaha mengalihkan perhatian internasional dari serangan militernya di Ukraina.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)