Rusia Ungkap Kemungkinan Akhiri Perang di Ukraina

Senin, 22 Agustus 2022 - 15:46 WIB
loading...
Rusia Ungkap Kemungkinan...
Duta Besar Rusia untuk PBB di Jenewa Gennady Gatilov. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Negara-negara Barat mempertahankan konflik di Ukraina untuk menyebabkan lebih banyak kerusakan di Rusia, tetapi semakin lama perang berlangsung, semakin sulit diakhiri dengan solusi damai.

Pernyataan itu diungkapkan perwakilan tetap Rusia untuk PBB di Jenewa Gennady Gatilov.

“Posisi Ukraina saat ini membuat kontak diplomatik dengan Rusia menjadi tidak mungkin,” papar Gennady Gatilov pada Financial Times pada Minggu (21/8/2022).



Menurut dia, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menggunakan permusuhan di Ukraina sebagai tekanan terhadap Rusia. “Sebagai alat isolasi Rusia ... merusak posisi kami, secara ekonomi, politik," ujar dia.

“Akibatnya, Kiev memutuskan pembicaraan langsung dengan Rusia pada Maret, yang menjanjikan kemungkinan penyelesaian konflik,” papar diplomat itu.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim pembicaraan dengan Rusia tidak mungkin lagi setelah menuduh Rusia pada April melakukan kejahatan perang di kota Bucha dekat Kiev. Rusia membantah tuduhan itu.



Zelensky berulang kali mengatakan dia siap berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengakhiri konflik, tetapi akan melakukannya hanya setelah semua pasukan Rusia mundur ke posisi pra-2014.

Menurut Gatilov, Moskow percaya ini menunjukkan tidak ada “platform praktis” untuk pertemuan Putin-Zelensky.

"Sekarang, saya tidak melihat kemungkinan untuk kontak diplomatik," papar Gatilov kepada surat kabar Inggris.

Dia menjelaskan, “Dan semakin banyak konflik berlangsung, semakin sulit untuk memiliki solusi diplomatik.”

“Hubungan Rusia dengan negara-negara Barat juga hampir tidak ada, dan delegasi yang dipimpinnya tidak memiliki kontak formal atau pribadi dengan rekan-rekan Barat mana pun,” papar dia.

“Rusia percaya bahwa AS tidak peduli dengan kepentingan tetangga Rusia dan ingin memerangi Rusia sampai rakyat Ukraina terakhir,” ungkap diplomat itu.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)