Negara-negara Mayoritas Islam yang Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
loading...
A
A
A
Di bawah pemerintahan Anwar Sadat, Mesir secara resmi memulai hubungan diplomatik dengan Israel pada Januari 1980.
Hal ini ditandai dengan dibukanya kedutaan besar Mesir di Tel Aviv. Begitu pula Israel, yang memiliki kedutaan besar di Kairo.
Sejak itu hubungan kedua negara mengalami pasang surut. Ketika terjadi Arab Spring pada 2011, Israel khawatir terjadi ketegangan dengan Mesir.
Namun, Mesir menyatakan tetap menjunjung perjanjian damai tahun 1979. Kedua negara menunjukkan hubungan yang kian erat hingga kini.
4. Turki
Jika Mesir merupakan negara Arab pertama yang membuka hubungan dengan Israel, maka Turki adalah negara mayoritas Islam di dunia pertama yang menjalin hubungan dengan negara Zionis tersebut.
Hubungan diplomatik Turki dan Israel terjalin sejak tahun 1949, tak lama setelah Israel mendeklarasikan terbentuknya negara tersebut.
Di tahun berikutnya, Turki meresmikan misi diplomatiknya dengan membuka kedutaan di Israel. Namun, hubungan kedua negara tidak selalu mulus.
Beberapa peristiwa membuat hubungan Turki-Israel memanas, sebagian terkait kekerasan Israel terhadap Palestina.
Pada 2010, misalnya, pasukan Israel menyerang armada bantuan Turki dan menewaskan sedikitnya 10 aktivis pro-Palestina, membuat Israel dan Turki menarik duta besar mereka dari Ankara dan Tel Aviv.
Hal ini ditandai dengan dibukanya kedutaan besar Mesir di Tel Aviv. Begitu pula Israel, yang memiliki kedutaan besar di Kairo.
Sejak itu hubungan kedua negara mengalami pasang surut. Ketika terjadi Arab Spring pada 2011, Israel khawatir terjadi ketegangan dengan Mesir.
Namun, Mesir menyatakan tetap menjunjung perjanjian damai tahun 1979. Kedua negara menunjukkan hubungan yang kian erat hingga kini.
4. Turki
Jika Mesir merupakan negara Arab pertama yang membuka hubungan dengan Israel, maka Turki adalah negara mayoritas Islam di dunia pertama yang menjalin hubungan dengan negara Zionis tersebut.
Hubungan diplomatik Turki dan Israel terjalin sejak tahun 1949, tak lama setelah Israel mendeklarasikan terbentuknya negara tersebut.
Di tahun berikutnya, Turki meresmikan misi diplomatiknya dengan membuka kedutaan di Israel. Namun, hubungan kedua negara tidak selalu mulus.
Beberapa peristiwa membuat hubungan Turki-Israel memanas, sebagian terkait kekerasan Israel terhadap Palestina.
Pada 2010, misalnya, pasukan Israel menyerang armada bantuan Turki dan menewaskan sedikitnya 10 aktivis pro-Palestina, membuat Israel dan Turki menarik duta besar mereka dari Ankara dan Tel Aviv.