Rusia Pecat Komandan Armada Laut Hitam setelah Krimea Dihajar Ukraina

Kamis, 18 Agustus 2022 - 06:01 WIB
loading...
A A A
Jika dikonfirmasi, langkah itu akan menandai salah satu pemecatan paling menonjol terhadap seorang pejabat militer sejauh ini dalam perang, di mana Rusia telah menderita kerugian besar dalam hal personel dan peralatan.

RIA mengutip sumber yang mengatakan komandan baru itu diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol, Krimea.

Armada Laut Hitam, yang memiliki sejarah terhormat di Rusia, telah mengalami beberapa penghinaan sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” pada 24 Februari.

Pada April, Ukraina menyerang kapal andalannya, Moskva, kapal penjelajah besar, dengan rudal Neptunus.

Itu menjadi kapal perang terbesar yang tenggelam dalam pertempuran selama 40 tahun terakhir.

Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dan telah diperkuat secara ekstensif sejak saat itu, menyediakan rute pasokan utama bagi pasukan Rusia di Ukraina selatan, di mana Kiev merencanakan serangan balasan dalam beberapa pekan mendatang.

Intelijen militer Ukraina mengatakan setelah ledakan baru-baru ini di Krimea, pasukan Rusia segera memindahkan beberapa pesawat dan helikopter mereka lebih dalam ke semenanjung dan ke lapangan terbang di dalam Rusia. Reuters tidak dapat memverifikasi informasi secara independen.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Kiev menjauhi pangkalan militer Rusia dan gudang amunisi dan mengatakan ledakan itu bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, termasuk ketidakmampuan.

"Tetapi mereka semua memiliki arti yang sama, penghancuran logistik penjajah, amunisi mereka, peralatan militer dan lainnya, dan pos komando, menyelamatkan nyawa orang-orang kami," ujar dia dalam pidato malam pada Selasa.

Pada Rabu, dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan enam anggota dari apa yang disebutnya sel teroris di Krimea, meskipun tidak mengatakan apakah mereka dicurigai terlibat dalam ledakan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)