Presiden Korsel: Dialog dengan Korut Seharusnya Bukan untuk Pertunjukan Politik

Rabu, 17 Agustus 2022 - 14:31 WIB
loading...
Presiden Korsel: Dialog...
Presiden Korsel: Dialog dengan Korut Seharusnya Bukan untuk Pertunjukan Politik. FOTO/Reuters
A A A
SEOUL - Pembicaraan dengan Korea Utara (Korut) seharusnya bukan untuk pertunjukan politik, tetapi berkontribusi untuk membangun perdamaian. Hal itu diungkapkan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, pada konferensi pers untuk menandai 100 hari pertamanya menjabat, Rabu (17/8/2022).

Yoon mengulangi kesediaannya untuk memberikan bantuan ekonomi bertahap ke Korut, jika itu mengakhiri pengembangan senjata nuklir dan memulai denuklirisasi. Ia juga mencatat, bahwa pihaknya telah menyerukan dialog dengan Pyongyang.



"Setiap dialog antara para pemimpin Selatan dan Utara, atau negosiasi antara pejabat tingkat kerja utama, tidak boleh menjadi pertunjukan politik, tetapi harus berkontribusi untuk membangun perdamaian substantif di semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut," kata Suk-yeol, seperti dikutip dari Reuters.

Komentar itu merupakan kritik nyata terhadap serangkaian pertemuan puncak yang melibatkan pendahulunya Moon Jae-in, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Donald Trump.

Terlepas dari pertemuan itu, pembicaraan denuklirisasi terhenti pada 2019 dan Korut mengatakan tidak akan memperdagangkan pertahanan diri, meskipun telah menyerukan diakhirinya sanksi. Korut telah diamati sedang mempersiapkan kemungkinan uji coba nuklir, yang akan menjadi yang pertama sejak 2017.

“Korea Selatan tidak dalam posisi untuk menjamin keamanan Korea Utara jika menyerahkan senjata nuklirnya, tetapi Seoul tidak menginginkan perubahan paksa dalam status quo di Utara,” lanjut Suk-Yeol.



Uji coba rudal dan pengembangan nuklir Korea Utara baru-baru ini telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai apakah Selatan harus mengejar senjata nuklirnya sendiri.

Suk-Yeol juga mengatakan, dia berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan bekerja dengan AS untuk meningkatkan "pencegahan yang diperpanjang" untuk Korea Selatan. "NPT tidak boleh ditinggalkan dan saya akan mematuhinya sampai akhir," katanya.

Menghadapi penurunan jumlah jajak pendapat dan kontroversi atas pemilihannya sebagai menteri utama, Suk-Yeol ditekan oleh media tentang berbagai masalah termasuk reformasi tenaga kerja, kekurangan perumahan, dan pemulihan dari banjir baru-baru ini.

Sejak Suk-Yeol menjabat pada Mei, dua pemogokan telah merugikan industri lebih dari USD1,6 miliar, menurut perkiraan kementerian tenaga kerja dan pembuat kapal, meskipun tidak ada yang melibatkan penindasan pemerintah sebelum berakhir.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Adik Kim Jong-un: Tak...
Adik Kim Jong-un: Tak Peduli dengan AS, Status Korut Negara Bersenjata Nuklir Tak Bisa Dibatalkan
4 Bulan setelah Deklarasikan...
4 Bulan setelah Deklarasikan Darurat Militer, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang Dimakzulkan Akhirnya Dicopot
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Alasan Trump Mengusir...
Alasan Trump Mengusir Simpatisan Palestina
Terungkap! Presiden...
Terungkap! Presiden Iran Pezeshkian Tolak Serang Israel
Rekomendasi
Soal Tarif Impor, Trump:...
Soal Tarif Impor, Trump: Banyak Negara Ingin 'Cium Pantat Saya' untuk Negosiasi
Profil Priguna Anugerah...
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Unpad yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung
Riwayat Pendidikan I...
Riwayat Pendidikan I Putu Panji, Kapten Timnas U-17 yang Loloskan Indonesia ke Piala Dunia
Berita Terkini
Ini Ibtihal Aboussad,...
Ini Ibtihal Aboussad, Insinyur AI yang Dipecat Microsoft karena Lantang Menentang Genosida Gaza oleh Israel
15 menit yang lalu
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS, Israel Juga Terlibat
1 jam yang lalu
Ketika Grok Bela Nabi...
Ketika Grok Bela Nabi Muhammad SAW dan Sebut Raja Yahudi Pembantai Terbesar Umat Kristen di Arab
1 jam yang lalu
Donald Trump Ugal-ugalan,...
Donald Trump Ugal-ugalan, Janjikan Anggaran Pertahanan AS Rp16,8 Kuadriliun
2 jam yang lalu
Israel Ancam Usir 970...
Israel Ancam Usir 970 Pilotnya karena Protes Perang Gaza
3 jam yang lalu
Prancis Akan Mengakui...
Prancis Akan Mengakui Negara Palestina pada Juni
3 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved