Ukraina Hancurkan Markas Tentara Bayaran Rusia setelah Lokasinya Dibocorkan Wartawan

Rabu, 17 Agustus 2022 - 01:35 WIB
loading...
Ukraina Hancurkan Markas Tentara Bayaran Rusia setelah Lokasinya Dibocorkan Wartawan
Wartawan pro-Kremlin berfoto di depan markas tentara bayaran Wagner Group pro-Rusia, yang kemudian mengunggahnya di Telegram. Foto itu membantu Ukraina melacak dan menyerangnya. Foto/Telegram/news.com.au
A A A
KIEV - Ukraina mengumumkan pada Senin bahwa pasukannya berhasil menghancurkan markas besar (mabes) Wagner Group, organisasi tentara bayaran elite yang berperang atas nama Rusia .

Markas itu terlacak militer Ukraina gara-gara wartawan Rusia berfoto di depannya yang kemudian di-posting online.

Gubernur Luhansk di Ukraina, Serhiy Hayday, mengumumkan pasukan negarany menyerang mabes Wagner Group di kota timur Popasna.

Media pro-Kremlin juga mengakui serangan tersebut.

Rincian tentang serangan itu belum diungkap, termasuk berapa banyak yang tewas dalam serangan itu dan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya.



Ukraina dapat menemukan markas tersebut setelah seorang wartawan propagandis Rusia, Sergei Sreda, secara tidak sengaja mengungkapkan lokasinya dalam foto yang di-posting ke situs media sosial Telegram pada 8 Agustus. Demikian laporan surat kabar Ukraina, Ukrainska Pravda.

Foto itu menunjukkan tanda jalan dengan alamat tempat perlindungan bom terdekat, yang memungkinkan pasukaan Kiev mengetahui lokasinya.

Menurut laporan BBC, Selasa (16/8/2022), organisasi tentara bayaran Wagner Group juga digunakan oleh Rusia dalam perang Crimea 2014, dan telah terlihat di Suriah, Libya, Mali dan Republik Afrika Tengah.

Anggota kelompok itu, menurut beberapa laporan, telah berulang kali mencoba membunuh Presiden Ukraina Vlodymyr Zelensky.

Wagner Group juga telah dituduh berada di balik beberapa kekejaman terburuk dan dikaitkan dengan pemerkosaan dan perampokan yang meluas terhadap warga sipil di Republik Afrika Tengah pada 2021.

“Pemerintah Rusia telah menemukan Wagner dan perusahaan militer swasta lainnya berguna sebagai cara untuk memperluas pengaruhnya ke luar negeri tanpa visibilitas dan campur tangan pasukan militer negara,” bunyi laporan dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), kelompok think tank yang berbasis di Washington.

Wagner Group didirikan oleh Dmitry Utkin, mantan kolonel pasukan khusus dan veteran dua perang di Chechnya.

Wagner Group dilaporkan dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin, seorang oligarki Rusia yang dikenal sebagai "koki Putin" karena restoran dan perusahaan kateringnya menyelenggarakan pesta makan malam mewah untuk lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin.

Pada tahun 2016, Kantor Perbendaharaan AS menjatuhkan sanksi kepada Prigozhin."Karena telah membantu, mensponsori, atau memberikan dukungan finansial, material, atau teknologi secara material untuk mendukung pejabat senior Federasi Rusia," kata kantor tersebut.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)