Di Negara Miskin Ini, Para Wanita Barter Makanan dengan Layanan Seks

Senin, 15 Agustus 2022 - 14:52 WIB
loading...
A A A
“Mereka dipaksa berhubungan seks dengan pria dewasa; mereka digunakan untuk prostitusi anak," ujarnya.

Viljoen mengatakan kepada Crux bahwa anak-anak yang dilecehkan akan terluka seumur hidup. "Mereka akan mengalami kerusakan emosional dan mental yang luas. Ini kemungkinan akan berlangsung seumur hidup, karena hampir tidak ada fasilitas kesehatan mental di Cabo Delgado," katanya.

Dia mengatakan begitu tanggung jawab ditetapkan, para pelaku harus dihukum penjara, serta mereka yang seharusnya mengawasi.

“Namun, tidak mungkin terjadi apa-apa jika pelakunya adalah anggota partai Frelimo atau pejabat senior pemerintah. Kemungkinan besar beberapa 'orang jatuh' akan dipilih dan dituntut, untuk menciptakan kesan bahwa sesuatu sedang dilakukan," katanya kepada Crux, yang dilansir Senin (15/8/2022).

Dia menyalahkan pemerintah Mozambique karena tidak berbuat banyak untuk menghentikan masalah agar tidak meningkat ke level saat ini, tetapi dia menyambut baik rencana PBB untuk menyelidikinya.

“Kami menyambut baik laporan tentang penyelidikan PBB atas pelanggaran terhadap anak-anak di Cabo Delgado,” katanya.

“Kami senang bahwa PBB sedang menyelidiki. Namun, akan lebih baik jika pemerintah Mozambique melakukan penyelidikan setiap hari.”

Kekhawatirannya didasarkan pada kegagalan pemerintah dan PBB untuk menyelidiki dan menuntut pelanggaran serupa yang dilaporkan di wilayah tersebut di masa lalu.

Wilayah ini telah terjebak dalam konflik sejak 2007 ketika para pemuda yang frustrasi mulai memprotes pengabaian pemerintah meskipun kekayaan daerahnya sangat besar. Kebencian mereka semakin dipicu oleh pengusiran penambang rakyat dari konsesi pertambangan komersial pada awal 2017.

Itu adalah titik balik yang menyebabkan pemberontakan bersenjata oleh militan yang dikenal secara lokal sebagai al-Shabab (terpisah dari kelompok jihadis bernama serupa di Somalia).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)