Penikaman Salman Rushdie, Hizbullah: Kami Tidak Tahu Apa-apa
loading...
A
A
A
BEIRUT - Seorang pejabat dari kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran , Hizbullah , mengatakan kelompok itu tidak memiliki informasi tambahan tentang serangan penikaman terhadappenulis Salman Rushdie .
"Kami tidak tahu apa-apa tentang masalah ini, jadi kami tidak akan berkomentar," kata pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip dari Al Arabiya dari Reuters, Minggu (14/8/2022).
Hizbullah didukung oleh Iran, di mana pemimpin spiritual tertinggi sebelumnya, Ruhollah Khomeini, pada tahun 1988 mengumumkan sebuah fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie karena penistaan.
Penulis yang lahir dalam keluarga Muslim di Mumbai, India, itu memicu kontroversi setelah menulis buku Ayat-ayat Setan pada tahun 1988. "Ayat-Ayat Setan" dipandang sebagai penghujatan oleh banyak Muslim, yang melihat karakter sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad, di antara keberatan lainnya.
Terduga penyerang diidentifikasi oleh polisi sebagai Hadi Matar (24) berasal dari New Jersey. Matar berasal dari Lebanon dan keluarganya berasal dari kota Yaroun di Lebanon selatan, kata Wali Kota Yaroun Ali Tehfe kepada Reuters.
Tehfe mengatakan orang tuanya beremigrasi ke Amerika Serikat dan Matar lahir dan dibesarkan di sana.
Ketika ditanya apakah Matar atau orang tuanya berafiliasi dengan atau mendukung Hizbullah, Tehfe mengatakan dia tidak memiliki informasi sama sekali tentang pandangan politik orang tua atau Matar karena mereka tinggal di luar negeri.
Salman Rushdie, penulis buku Ayat-ayat Setan, ditikam di atas panggung dalam sebuah acara sastra di Chataque Institution. Seorang reporter AP menyaksikan penyerang berhadap-hadapan dengan Rushdie di atas panggung dan menikam atau meninjunya 10 hingga 15 kali saat penulis itu diperkenalkan.
New York Times melaporkan Matar, yang menjadi terduga pelaku penyerangan, ditangkap oleh polisi negara bagian di tempat kejadian.
"Kami tidak tahu apa-apa tentang masalah ini, jadi kami tidak akan berkomentar," kata pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip dari Al Arabiya dari Reuters, Minggu (14/8/2022).
Hizbullah didukung oleh Iran, di mana pemimpin spiritual tertinggi sebelumnya, Ruhollah Khomeini, pada tahun 1988 mengumumkan sebuah fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie karena penistaan.
Penulis yang lahir dalam keluarga Muslim di Mumbai, India, itu memicu kontroversi setelah menulis buku Ayat-ayat Setan pada tahun 1988. "Ayat-Ayat Setan" dipandang sebagai penghujatan oleh banyak Muslim, yang melihat karakter sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad, di antara keberatan lainnya.
Terduga penyerang diidentifikasi oleh polisi sebagai Hadi Matar (24) berasal dari New Jersey. Matar berasal dari Lebanon dan keluarganya berasal dari kota Yaroun di Lebanon selatan, kata Wali Kota Yaroun Ali Tehfe kepada Reuters.
Tehfe mengatakan orang tuanya beremigrasi ke Amerika Serikat dan Matar lahir dan dibesarkan di sana.
Ketika ditanya apakah Matar atau orang tuanya berafiliasi dengan atau mendukung Hizbullah, Tehfe mengatakan dia tidak memiliki informasi sama sekali tentang pandangan politik orang tua atau Matar karena mereka tinggal di luar negeri.
Salman Rushdie, penulis buku Ayat-ayat Setan, ditikam di atas panggung dalam sebuah acara sastra di Chataque Institution. Seorang reporter AP menyaksikan penyerang berhadap-hadapan dengan Rushdie di atas panggung dan menikam atau meninjunya 10 hingga 15 kali saat penulis itu diperkenalkan.
New York Times melaporkan Matar, yang menjadi terduga pelaku penyerangan, ditangkap oleh polisi negara bagian di tempat kejadian.
(ian)