Legislator Jerman Akui Howitzer Bantuan untuk Ukraina Banyak yang Rusak

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 10:21 WIB
loading...
Legislator Jerman Akui Howitzer Bantuan untuk Ukraina Banyak yang Rusak
Legislator Jerman akui howitzer bantuan untuk Ukraina banyak yang rusak. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Kebanyakan meriam howitzer Jerman , PzH 2000, yang telah dipasok ke Ukraina oleh Barat telah rusak dan membutuhkan perbaikan. Hal tersebut diungkapkan menurut anggota parlemen Jerman Marcus Faber, yang baru-baru ini mengunjungi Ukraina.

Dalam wawancara hari Rabu dengan outlet berita Jerman NTV, politisi tersebut mengklaim bahwa dia terkejut setelah mengetahui dari Kementerian Pertahanan Ukraina bahwa hanya lima dari 15 howitzer PzH 2000 buatan Jerman yang dipasok ke Ukraina oleh Berlin dan Amsterdam yang masih beroperasi.

Dia menambahkan bahwa penyebab kegagalan bukanlah tembakan Rusia, tetapi fakta bahwa senjata itu "digunakan secara besar-besaran" oleh Angkatan Bersenjata Ukraina seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (13/8/2022).

Faber juga menyatakan bahwa Kiev telah meminta lebih banyak suku cadang untuk senjata dan optimis bahwa hal itu dapat mengembalikan howitzer ke dalam urutan kerja. Dia mencatat bahwa sementara Jerman telah memasok Ukraina dengan paket suku cadang, tidak semuanya "yang tepat."



Dia menunjukkan bahwa suku cadang tidak selalu cukup dan bahwa perbaikan yang lebih besar memerlukan bengkel khusus, yang berarti pihak Ukraina hanya dapat melakukan perbaikan kecil sendiri.

Menurut Faber, Kiev telah meminta bantuan dalam membangun fasilitas perbaikan mereka sendiri untuk menghindari pengiriman howitzer ke luar negeri untuk pemeliharaan.

Sementara Kiev belum secara resmi mengkonfirmasi pernyataan Faber, dilaporkan bulan lalu oleh Der Spiegel bahwa Ukraina telah memberi tahu Jerman bahwa sejumlah howitzer PzH 2000 tidak berfungsi setelah digunakan secara ekstensif.

Menurut outlet tersebut, Kementerian Pertahanan Jerman percaya bahwa masalah tersebut mungkin disebabkan oleh penembakan dengan intensitas tinggi, yang mungkin berdampak pada mekanisme pemuatan peluru artileri. Der Spiegel mengatakan 100 tembakan sehari dianggap sebagai "intensitas tembakan tingkat tinggi" untuk howitzer.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)