Hasil Tes COVID-19 Negatif, Biden Tetap Jalani Isolasi

Minggu, 07 Agustus 2022 - 06:36 WIB
loading...
Hasil Tes COVID-19 Negatif,...
Presiden AS Joe Biden tetap jalani isolasi meski hasil tes COVID-19 negatif. Foto/Twitter @Potus
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya dites negatif COVID-19 pada Sabtu waktu setempat atau seminggu setelah kasus rebound-nya muncul. Meski begitu, dokter Gedung Putih mengatakan presiden AS itu akan tetap diisolasi "dengan sangat hati-hati" sampai hasil tes kedua negatif.

Biden telah menjauh dari Ruang Oval sejak dia dites positif lagi pada 30 Juli lalu, namun dia tetap berusaha untuk hadir dihadapan publik melalui video dari kediaman Gedung Putih . Berulang kali terinfeksi virus Corona telah membuatnya tidak menghadiri acara politik dan juga menunda rencana liburan musim panas.



Menurut dokter Gedung Putih, Dr. Kevin C. O'Connor, Biden telah mengalami beberapa gejala selama kasus rebound-nya dan dia tampak dalam kesehatan yang relatif baik dalam acara videonya selama beberapa hari terakhir.

"Presiden terus merasa sangat baik," kata Dr. O'Connor dalam memo yang dirilis kepada wartawan pada hari Sabtu waktu setempat seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (7/8/2022).

Tidak seperti dokter Gedung Putih sebelumnya di bawah presiden lain, O'Connor tidak pernah muncul di hadapan wartawan untuk menjawab pertanyataan sejak presiden bertarung melawan COVID-19 dan selama pemulihannya. Gedung Putih tidak pernah memberikan penjelasan yang jelas tentang alasannya.

Memo harian Dr. O'Connor tidak memberikan teori tentang di mana dan bagaimana presiden terinfeksi. Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa mereka yang dianggap telah melakukan kontak dekat dengan Biden semuanya dinyatakan negatif.

Biden dirawat dengan Paxlovid di awal pertarungannya dengan COVID-19, dan sementara obat tersebut telah mendapatkan kredit karena sukses besar dalam menekan virus dan mencegah kasus yang parah serta rawat inap, sejumlah pasien yang telah meminumnya tetap dites positif lagi beberapa hari setelah dosis terakhir dari rejimen lima hari.



Studi klinis awal menemukan bahwa hanya sekitar 1 persen hingga 2 persen dari mereka yang diobati dengan Paxlovid, yang dibuat oleh Pfizer, mengalami gejala lagi. Studi selanjutnya terhadap pasien menemukan angka yang lebih tinggi, meskipun masih dalam satu digit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)