Gaza Digempur Israel, Ketegangan bisa Menjalar ke Yerusalem dan Tepi Barat
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Ketegangan di Gaza yang digempur Israel dapat menjalar ke Yerusalem Timur dan seluruh Tepi Barat.
Gesekan antara Israel dan Palestina atas kunjungan ilegal oleh ekstremis Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa meningkat menjelang Minggu (7/8/2022).
Minggu ini, orang-orang Yahudi memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan yang memperingati ulang tahun sejumlah bencana dalam sejarah Yahudi.
Pada Jumat, Hamas yang memerintah Jalur Gaza, mendesak warga Palestina mempertahankan Masjid Al Aqsa pada Minggu “dengan segala cara yang mungkin”.
Pengkhotbah Masjid Al Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, meminta umat Islam menghadiri shalat berjamaah dan menggagalkan “rencana Yahudi radikal untuk menyerbu situs tersebut”, menurut laporan Reuters.
“Kami tidak ingin perang agama dan kami tidak ingin konflik agama. Kami ingin Yerusalem menjadi tenang dan damai, tetapi tidak boleh merusak iman umat Islam,” tegas Sheikh Azzam al-Khatib, direktur Wakaf, lembaga Islam yang mengawasi tempat suci tersebut.
Daniel Seidemann, ahli permukiman Israel di Yerusalem, mengatakan mengizinkan anggota Temple Mount, salah satu gerakan pemukim Yahudi paling garis keras, ke dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa “akan menjadi tampilan penilaian yang salah dan tidak bertanggung jawab secara terang-terangan.”
Gesekan antara Israel dan Palestina atas kunjungan ilegal oleh ekstremis Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa meningkat menjelang Minggu (7/8/2022).
Minggu ini, orang-orang Yahudi memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan yang memperingati ulang tahun sejumlah bencana dalam sejarah Yahudi.
Pada Jumat, Hamas yang memerintah Jalur Gaza, mendesak warga Palestina mempertahankan Masjid Al Aqsa pada Minggu “dengan segala cara yang mungkin”.
Pengkhotbah Masjid Al Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, meminta umat Islam menghadiri shalat berjamaah dan menggagalkan “rencana Yahudi radikal untuk menyerbu situs tersebut”, menurut laporan Reuters.
“Kami tidak ingin perang agama dan kami tidak ingin konflik agama. Kami ingin Yerusalem menjadi tenang dan damai, tetapi tidak boleh merusak iman umat Islam,” tegas Sheikh Azzam al-Khatib, direktur Wakaf, lembaga Islam yang mengawasi tempat suci tersebut.
Daniel Seidemann, ahli permukiman Israel di Yerusalem, mengatakan mengizinkan anggota Temple Mount, salah satu gerakan pemukim Yahudi paling garis keras, ke dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa “akan menjadi tampilan penilaian yang salah dan tidak bertanggung jawab secara terang-terangan.”
(sya)