Lebanon dan Iran Marah Gaza Diserang, Hizbullah Janji Basmi Total Israel
loading...
A
A
A
“Hizbullah memuji solidaritas faksi-faksi perlawanan Palestina dan menekankan perlunya mempertahankan sikap bersatu, yang merupakan faktor utama dalam kemenangan atas musuh,” papar dia.
Hizbullah menambahkan mereka “secara tegas mendukung langkah-langkah yang diambil oleh kepemimpinan Gerakan Jihad Islam dalam menanggapi musuh dan kejahatan yang terus-menerus dilakukan.”
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Kassem mengatakan pada Sabtu, “Kita harus tahu bahwa Israel adalah kriminal dan bermusuhan. Membunuh orang, termasuk seorang anak, dan melukai puluhan orang di lingkungan perumahan adalah tindakan kriminal yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Israel harus bertanggung jawab atas hukuman ini.”
Debsi mengatakan eskalasi kekerasan Israel terjadi selama diskusi mengenai kesepakatan nuklir Iran.
"Momen ini memungkinkan semua orang untuk bereaksi," ujar dia.
Dia menambahkan, “Israel menganggap sikap Amerika tidak cukup kuat. Iran menganggap ini saat yang tepat untuk membuat AS mengeluarkan Korps Garda Revolusi dari daftar sanksi, menjadikannya legal di Iran dan kawasan Arab.”
Debsi percaya eskalasi Israel tidak menargetkan Hizbullah, tetapi Amerika Serikat dan Iran.
"Ini adalah langkah kotor dari pihak Israel di tengah pemilihan umum Israel, seperti pembunuhan Ayman Al-Zawahri di Afghanistan oleh pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden untuk kepentingan internal Amerika," papar dia.
Wakil Presiden Dewan Tertinggi Islam Syiah Lebanon Sheikh Ali Al-Khatib mengatakan, “Musuh sedang bermain api. Itu akan menghancurkan dirinya sendiri. Tekad perlawanan dan rakyatnya tidak akan berhenti, tidak peduli seberapa besar pengorbanannya.”
Dalam pernyataan, ulama Syiah itu meminta PBB dan masyarakat internasional untuk “mengurangi agresi Israel.”
Hizbullah menambahkan mereka “secara tegas mendukung langkah-langkah yang diambil oleh kepemimpinan Gerakan Jihad Islam dalam menanggapi musuh dan kejahatan yang terus-menerus dilakukan.”
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Kassem mengatakan pada Sabtu, “Kita harus tahu bahwa Israel adalah kriminal dan bermusuhan. Membunuh orang, termasuk seorang anak, dan melukai puluhan orang di lingkungan perumahan adalah tindakan kriminal yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Israel harus bertanggung jawab atas hukuman ini.”
Debsi mengatakan eskalasi kekerasan Israel terjadi selama diskusi mengenai kesepakatan nuklir Iran.
"Momen ini memungkinkan semua orang untuk bereaksi," ujar dia.
Dia menambahkan, “Israel menganggap sikap Amerika tidak cukup kuat. Iran menganggap ini saat yang tepat untuk membuat AS mengeluarkan Korps Garda Revolusi dari daftar sanksi, menjadikannya legal di Iran dan kawasan Arab.”
Debsi percaya eskalasi Israel tidak menargetkan Hizbullah, tetapi Amerika Serikat dan Iran.
"Ini adalah langkah kotor dari pihak Israel di tengah pemilihan umum Israel, seperti pembunuhan Ayman Al-Zawahri di Afghanistan oleh pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden untuk kepentingan internal Amerika," papar dia.
Wakil Presiden Dewan Tertinggi Islam Syiah Lebanon Sheikh Ali Al-Khatib mengatakan, “Musuh sedang bermain api. Itu akan menghancurkan dirinya sendiri. Tekad perlawanan dan rakyatnya tidak akan berhenti, tidak peduli seberapa besar pengorbanannya.”
Dalam pernyataan, ulama Syiah itu meminta PBB dan masyarakat internasional untuk “mengurangi agresi Israel.”