Sebut Kunjungan Pelosi Tindakan Sesat, China Bersumpah Akan Jatuhkan Hukuman

Kamis, 04 Agustus 2022 - 15:19 WIB
loading...
Sebut Kunjungan Pelosi Tindakan Sesat, China Bersumpah Akan Jatuhkan Hukuman
Sebut kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi tindakan sesat, China bersumpah akan jatuhkan hukuman. Foto/ABC.net
A A A
PHNOM PENH - Diplomat top China mengecam kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan , menyebutnya sebagai "lelucon yang lengkap." Ia memperingatkan bahwa mereka yang menyinggung Beijing akan menghadapi konsekuensi.

Berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan di Kamboja, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam pesta makan Pelosi ke pulau itu, menganggap perjalanan itu sebagai provokasi karena Beijing menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya sendiri.

“Ini adalah lelucon yang lengkap. Di bawah kedok 'demokrasi,' AS melanggar kedaulatan China," katanya.



"Tindakan sesat ini tidak akan mengubah konsensus internasional tentang prinsip Satu China, atau tren sejarah yang tidak dapat diubah bahwa Taiwan akan kembali ke tanah air,” ia menambahkan.

"Mereka yang bermain api akan binasa olehnya, dan mereka yang menyinggung China akan dihukum," tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (4/8/2022).

Kunjungan Pelosi, yang dilaporkan beberapa hari sebelumnya, telah memicu respons keras dari pejabat China, yang telah berulang kali mengutuk perjalanan sebelumnya oleh delegasi tingkat rendah AS.



Beijing juga menanggapi dengan putaran besar latihan militer yang diadakan di sekitar pulau itu, yang dilaporkan akan mencakup latihan blokade bersama, serangan laut dan pelatihan pertempuran darat dan udara serta menampilkan "senjata canggih" seperti rudal hipersonik DF-17.

Sementara secara resmi menerima prinsip 'Satu China' Beijing, di mana Taiwan adalah bagian dari hak milik China, AS telah lama mempertahankan kebijakan ambiguitas yang disengaja terhadap pulau itu, menyetujui serangkaian penjualan senjata 'defensif' ke Taipei selama bertahun-tahun. sambil menahan diri dari komitmen keamanan formal.

Namun, sejak menjabat, Presiden AS Joe Biden telah membuat pernyataan yang bertentangan dengan posisi itu, bahkan mengatakan bahwa pasukan Amerika akan mempertahankan pulau itu dari serangan China di masa depan, meskipun pejabat Gedung Putih dengan cepat menarik kembali komentar tersebut.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)