Arloji Emas Adolf Hitler yang Dicuri Dijual Rp16 Miliar
loading...
A
A
A
“Ada banyak peninggalan Hitler di luar sana dan kami telah menjual ratusan peralatan makan, pakaian, perabotan, dan sebagainya," paparnya.
"Tapi jam tangan lebih pribadi daripada hampir semua hal lainnya," imbuh dia.
Tentara Prancis, Sersan Robert Mignot, mengambil arloji itu dari Berghof—rumah pegunungan persembunyian Hitler di Bavaria, Jerman selatan—pada 4 Mei 1945.
Unitnya, Regiment de Marche du Tchad, telah menyerbu gedung itu sedikit di depan pasukan Amerika, tetapi ternyata gedung itu baru saja ditinggalkan.
Para prajurit kemudian menjarah apa pun yang bisa mereka bawa di ransel mereka, dengan barang-barang pribadi Hitler menjadi suvenir paling berharga.
Setelah membawa arloji itu kembali ke Prancis, Mignot kemudian menjualnya kepada sepupunya, yang cucunya kini telah melelang benda warisan Hitler tersebut.
Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 34 pemimpin Yahudi menggambarkan penjualan itu sebagai "menjijikkan" dan meminta barang-barang Nazi ditarik dari pelelangan.
Rabbi Menachem Margolin, ketua Asosiasi Yahudi Eropa mengatakan transaksi itu memberikan bantuan bagi mereka yang mengidealkan apa yang diperjuangkan partai Nazi.
"Meskipun jelas bahwa pelajaran sejarah perlu dipelajari—dan artefak Nazi yang sah memang termasuk dalam museum atau tempat-tempat pendidikan tinggi—barang-barang yang Anda jual jelas tidak," tulis dia dalam sebuah pernyataan.
Namun Panagopulos menekankan bahwa pelelangan itu tidak dimaksudkan untuk memuliakan diktator Nazi.
"Tapi jam tangan lebih pribadi daripada hampir semua hal lainnya," imbuh dia.
Tentara Prancis, Sersan Robert Mignot, mengambil arloji itu dari Berghof—rumah pegunungan persembunyian Hitler di Bavaria, Jerman selatan—pada 4 Mei 1945.
Unitnya, Regiment de Marche du Tchad, telah menyerbu gedung itu sedikit di depan pasukan Amerika, tetapi ternyata gedung itu baru saja ditinggalkan.
Para prajurit kemudian menjarah apa pun yang bisa mereka bawa di ransel mereka, dengan barang-barang pribadi Hitler menjadi suvenir paling berharga.
Setelah membawa arloji itu kembali ke Prancis, Mignot kemudian menjualnya kepada sepupunya, yang cucunya kini telah melelang benda warisan Hitler tersebut.
Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 34 pemimpin Yahudi menggambarkan penjualan itu sebagai "menjijikkan" dan meminta barang-barang Nazi ditarik dari pelelangan.
Rabbi Menachem Margolin, ketua Asosiasi Yahudi Eropa mengatakan transaksi itu memberikan bantuan bagi mereka yang mengidealkan apa yang diperjuangkan partai Nazi.
"Meskipun jelas bahwa pelajaran sejarah perlu dipelajari—dan artefak Nazi yang sah memang termasuk dalam museum atau tempat-tempat pendidikan tinggi—barang-barang yang Anda jual jelas tidak," tulis dia dalam sebuah pernyataan.
Namun Panagopulos menekankan bahwa pelelangan itu tidak dimaksudkan untuk memuliakan diktator Nazi.