Perang Rusia-Ukraina Masuki Hari Ke-155, Siapa yang Menang Sejauh Ini?
loading...
A
A
A
KIEV - Perang Moskow dan Kiev berlarut-larut dan telah memasuki hari ke-155 pada Kamis (28/7/2022. Baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ini akan berjalan sesuai keinginan mereka.
Kedua belah pihak secara lahiriah yakin meraih kesuksesan tertinggi, tetapi apa artinya itu? Dan seberapa besar kemungkinan hasil seperti itu?
Putin akhir-akhir ini berhati-hati untuk tidak meningkatkan harapan tentang hasil perang di Ukraina—yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus”. Sedangkan Zelensky dan pemerintahnya berekspektasi bahwa tujuan mereka adalah untuk membebaskan semua wilayah Ukraina yang direbut oleh Rusia—termasuk Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Invasi Putin berdalih untuk demiliterisasi dan de-Nazi-fikasi Ukraina, yang secara tegas ditepis Kiev.
Namun tidak jadi bergabung dengan NATO seperti yang dikhawatirkan Rusia sebelumnya, tetapi masih bercita-cita untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Terlepas dari semua itu, fakta bahwa Ukraina akan tetap dipersenjatai dengan berat oleh negara-negara Barat—mungkin sampai perang berakhir.
Keuntungan Rusia
Meskipun dilaporkan mengalami kemunduran awal karena gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Kiev, pasukan Rusia perlahan-lahan mengambil kendali atas wilayah Donbas di Ukraina timur. Saat ini, pasukan Moskow masih menguasai petak besar wilayah yang menghubungkan Crimea dengan wilayah Rusia timur.
Kegagalan Rusia untuk merebut Kiev mungkin merupakan hal yang memalukan, tetapi Putin selalu dapat berargumen bahwa tujuan utama invasi adalah untuk mengamankan kemerdekaan republik Donetsk dan Luhansk, dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Putin mengatakan pada awal invasi tidak ada niat untuk menduduki seluruh Ukraina. Itu berarti dia akan dapat menampilkan wilayah apa pun yang diperoleh selain mengamankan Donetsk dan Luhansk sebagai kemenangan.
Kedua belah pihak secara lahiriah yakin meraih kesuksesan tertinggi, tetapi apa artinya itu? Dan seberapa besar kemungkinan hasil seperti itu?
Putin akhir-akhir ini berhati-hati untuk tidak meningkatkan harapan tentang hasil perang di Ukraina—yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus”. Sedangkan Zelensky dan pemerintahnya berekspektasi bahwa tujuan mereka adalah untuk membebaskan semua wilayah Ukraina yang direbut oleh Rusia—termasuk Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Invasi Putin berdalih untuk demiliterisasi dan de-Nazi-fikasi Ukraina, yang secara tegas ditepis Kiev.
Namun tidak jadi bergabung dengan NATO seperti yang dikhawatirkan Rusia sebelumnya, tetapi masih bercita-cita untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Terlepas dari semua itu, fakta bahwa Ukraina akan tetap dipersenjatai dengan berat oleh negara-negara Barat—mungkin sampai perang berakhir.
Keuntungan Rusia
Meskipun dilaporkan mengalami kemunduran awal karena gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Kiev, pasukan Rusia perlahan-lahan mengambil kendali atas wilayah Donbas di Ukraina timur. Saat ini, pasukan Moskow masih menguasai petak besar wilayah yang menghubungkan Crimea dengan wilayah Rusia timur.
Kegagalan Rusia untuk merebut Kiev mungkin merupakan hal yang memalukan, tetapi Putin selalu dapat berargumen bahwa tujuan utama invasi adalah untuk mengamankan kemerdekaan republik Donetsk dan Luhansk, dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Putin mengatakan pada awal invasi tidak ada niat untuk menduduki seluruh Ukraina. Itu berarti dia akan dapat menampilkan wilayah apa pun yang diperoleh selain mengamankan Donetsk dan Luhansk sebagai kemenangan.