Ketua DPR AS Ingin Masukkan Rusia Sebagai Negara Sponsor Terorisme

Jum'at, 22 Juli 2022 - 14:41 WIB
loading...
Ketua DPR AS Ingin Masukkan Rusia Sebagai Negara Sponsor Terorisme
Ketua DPR AS Nancy Pelosi ingin labeli Rusia sebagai sponsor terorisme. Foto/AL
A A A
WASHINGTON - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mendesak Departemen Luar Negeri untuk memasukkan Rusia ke dalam daftar negara sponsor terorisme . Keinginan Pelosi sejalan dengan upaya Senat AS yang tengah mendapatkan momentum.

Dalam sebuah wawancara singkat, Pelosi mengatakan bahwa penetapan Rusia sebagai negara sponsor terorisme sudah lama tertunda.

"Saya telah menganjurkannya selama empat bulan, setidaknya," ujarnya seperti dikutip dari Politico, Jumat (22/7/2022).

Namun Pelosi menolak untuk menjelaskan apakah DPR AS akan bertindak jika pemerintahan Presiden Joe Biden tidak melakukannya.

Pernyataan Pelosi ini muncul setelah Politico melaporkan bahwa dia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada awal pekan ini bahwa Kongres akan membuat pernyataan resmi tentang masalah ini jika dia tidak melakukannya, karena perang Rusia di Ukraina menjadi lebih brutal dari hari ke hari. Pelosi juga menolak untuk menanggapi percakapannya dengan Blinken.



Otoritas untuk menunjuk negara-negara sebagai sponsor terorisme biasanya disediakan untuk menteri luar negeri, tetapi di Kongres AS saat ini mayoritas mendorong tekanan yang lebih kuat yang ditujukan ke Rusia.

Sementara itu selama konferensi pers mingguannya, Pelosi berbicara tentang upaya Rusia untuk "menghancurkan" rakyat Ukraina, khususnya wanita dan anak-anak.

“Ini bukan hanya tentara yang memperkosa gadis; ini adalah perintah – upaya untuk menurunkan moral rakyat Ukraina,” kata Pelosi.

Pelosi mengundang Olena Zalenska, ibu negara Ukraina, untuk berpidato di depan Kongres pada hari Rabu lalu. Dalam kesempatan itu Zalenska menampilkan gambar anak-anak dan keluarga yang terbunuh, terluka, atau terlantar akibat perang Rusia.

"Bantu kami menghentikan teror terhadap Ukrainain ini," kata Zalenska.

Sebelumnya sejumlah senator AS, kecuali senator Republik Rand Paul, telah setuju untuk segera mempertimbangkan resolusi yang meminta Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk melakukan hal itu.



Resolusi Senat, yang diperkenalkan oleh Senator Lindsey Graham dan Richard Blumenthal, tidak mengikat tetapi para senator percaya itu akan berdampak pada Blinken. Selama kunjungan ke Kiev awal bulan ini, Graham dan Blumenthal memberi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky salinan dari resolusi tersebut.

"Penyambutan Presiden Zelenskyy...sangat emosional," kata Blumenthal.

“Kami cenderung menganggap enteng pada kekuatan resolusi Senat, tetapi bagi dia dan rakyat Ukraina, itu memiliki makna yang sangat besar,” imbuhnya.

“Menunjukkan dukungan Kongres untuk itu adalah cara yang ampuh untuk mencoba membawa kita ke tempat yang kita inginkan,” tambah Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez.

Baru-baru ini, anggota parlemen AS telah banyak bersuara untuk menarik perhatian pada apa yang digambarkan sebagai kejahatan perang Rusia di Ukraina. Awal pekan ini, sekelompok senator bipartisan memperkenalkan resolusi untuk menyatakan tindakan Rusia di Ukraina sebagai genosida.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)