Kandidat Kuat PM Inggris Tak Setuju Pengiriman Tentara ke Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, salah satu dari dua kandidat terakhir untuk mengambil alih posisi Perdana Menteri setelah kepergian Boris Johnson, mengaku tidak akan mendukung pengiriman tentara Inggris ke Ukraina untuk membantu memerangi Rusia.
Berbicara kepada BBC dalam sebuah wawancara pada Kamis (21/7/2022), Truss mengesampingkan "keterlibatan langsung" pasukan negaranya jika dia kelak menjadi Perdana Menteri Inggris.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina. Kami telah memimpin koalisi internasional dalam pengiriman senjata, kami menerapkan sanksi. Tetapi, saya tidak mendukung keterlibatan langsung pasukan Inggris," katanya.
Komentar Truss sejalan dengan Amerika Serikat, NATO, dan sebagian besar negara Eropa Barat lainnya, yang telah mendukung Kiev dalam perjuangannya dengan mengirimkan senjata dan bantuan, namun mengesampingkan peluang menempatkan tentara di tanah Ukraina.
Moskow sendiri telah mengatakan, setiap keterlibatan pasukan Barat secara langsung di Ukraina akan dianggap sebagai deklarasi perang melawan Rusia.
Sebelumnya, Inggris menyatakan akan mengirimkan sejumlah senjata artileri dan lebih dari 1.600 senjata anti tank. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bantuan itu untuk memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi Rusia.
Dorongan itu muncul setelah Perdana Menteri Inggris yang mengundurkan diri, Boris Johnson, bulan lalu menjanjikan tambahan dukungan militer senilai USD1,2 miliar. Ini membuat total dukungan Inggris ke Ukraina sejak dimulainya perang, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus" menjadi USD2,7 miliar.
"Bersama dengan mitra internasional kami, kami akan memastikan Ukraina memiliki alat untuk mempertahankan negara mereka dari invasi ilegal Putin," kata Wallace dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari US News, Kamis (21/7/2022).
Berbicara kepada BBC dalam sebuah wawancara pada Kamis (21/7/2022), Truss mengesampingkan "keterlibatan langsung" pasukan negaranya jika dia kelak menjadi Perdana Menteri Inggris.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina. Kami telah memimpin koalisi internasional dalam pengiriman senjata, kami menerapkan sanksi. Tetapi, saya tidak mendukung keterlibatan langsung pasukan Inggris," katanya.
Komentar Truss sejalan dengan Amerika Serikat, NATO, dan sebagian besar negara Eropa Barat lainnya, yang telah mendukung Kiev dalam perjuangannya dengan mengirimkan senjata dan bantuan, namun mengesampingkan peluang menempatkan tentara di tanah Ukraina.
Moskow sendiri telah mengatakan, setiap keterlibatan pasukan Barat secara langsung di Ukraina akan dianggap sebagai deklarasi perang melawan Rusia.
Sebelumnya, Inggris menyatakan akan mengirimkan sejumlah senjata artileri dan lebih dari 1.600 senjata anti tank. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bantuan itu untuk memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi Rusia.
Dorongan itu muncul setelah Perdana Menteri Inggris yang mengundurkan diri, Boris Johnson, bulan lalu menjanjikan tambahan dukungan militer senilai USD1,2 miliar. Ini membuat total dukungan Inggris ke Ukraina sejak dimulainya perang, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus" menjadi USD2,7 miliar.
"Bersama dengan mitra internasional kami, kami akan memastikan Ukraina memiliki alat untuk mempertahankan negara mereka dari invasi ilegal Putin," kata Wallace dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari US News, Kamis (21/7/2022).