Petir Menghantam Pangkalan AS, Satu Tentara Tewas

Kamis, 21 Juli 2022 - 20:54 WIB
loading...
Petir Menghantam Pangkalan...
Seorang tentara AS tewas tersambar petir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Setidaknya satu tentara tewas dan sembilan lainnya cedera setelah sambaran petir menghantam pangkalan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Fort Gordon, di Georgia.

Pangkalan itu, sekitar tujuh mil sebelah barat Augusta dan perbatasan Carolina Selatan, disambar petir pada Rabu sekitar pukul 11.10 waktu setempat.

Juru bicara Angkatan Darat AS Anne H. Bowman mengatakan kepada The New York Times bahwa tentara tersebut tewas karena luka-luka yang dialaminya. Ia tersambar petir saat berada di area pelatihan pangkalan.



"Dengan berat hati Fort Gordon memastikan salah satu tentara yang terluka dalam sambaran petir sore ini meninggal karena luka-luka mereka," katanya seperti dikutip dari Independent, Kamis (21/7/2022).

Luka-luka yang diderita oleh sembilan orang lainnya tidak diketahui pada Rabu malam, meskipun informasi lebih lanjut diharapkan akan dirilis pada hari Kamis waktu setempat.

"Itu termasuk identitas tentara yang meninggal setelah keluarga diberi tahu," kata Bowman kepada The New York Times.

Dia menambahkan bahwa segera setelah serangan itu, tim Layanan Darurat dan Layanan Medis Darurat Fort Gordon merespons insiden di pangkalan tersebut.



Kesepuluh tentara dibawa ke pusat medis terdekat Pusat Medis Dwight D Eisenhower, yang terletak di pangkalan, untuk perawatan.

Menurut The Washington Post tidak diketahui dengan jelas apakah petir menyambar tentara itu sendiri atau apakah generator terdekat di area pelatihan pangkalan itu yang tersambar dan menyebabkan cedera.

Laporan mengatakan Angkatan Darat AS memiliki kebijakan terkait petir dalam cuaca buruk yang diperkirakan akan mengurangi risiko terhadap anggota militer - yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan daripada rata-rata orang - tersambar.

"Itu termasuk meninggalkan senjata di tanah dan berdiri terpisah 15 kaki dari personel lain," menurut The Washington Post.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)