Ranil Wickremesinghe, 6 Kali Perdana Menteri Kini Jadi Presiden Sri Lanka
loading...
A
A
A
Tetap Diprotes Rakyat
Pelantikan Ranil Wickremesinghe sebagai presiden telah menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi banyak pengunjuk rasa di sekretariat dan kamp protes yang berdekatan di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.
"Alasan mengapa orang-orang menentang Gota(baya) bukan karena dendam pribadi. Itu untuk memprotes cita-cita dan nilai-nilai yang dia pegang," kata Buwanaka Perera (26), seorang pengunjuk rasa.
"Kami melihat nilai-nilai yang sama, korupsi dan penindasan di Ranil," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Di jalanan, suasananya muram. Segera setelah hasil pemungutan suara Parlemen menyatakan Ranil terpilih sebagai presiden, semburan nyanyian pecah melawannya.
Itu hanya berlangsung beberapa menit, sebelum sekelompok kecil pengunjuk rasa meninggalkan tangga kantor sekretariat kepresidenan.
Tetapi beberapa demonstran bersumpah untuk melanjutkan protes mereka terhadap pemimpin presiden baru.
"Saya tidak terkejut, tetapi masih kecewa dengan betapa korup dan tidak adilnya sistem ini," kata demonstran Kasumi Ranasinghe Arachchige (26).
"Kami tidak akan mundur, kami tidak akan menerima apa pun yang kurang," katanya. "Kami akan berjuang untuk apa yang pantas kami dapatkan."
Pelantikan Ranil Wickremesinghe sebagai presiden telah menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi banyak pengunjuk rasa di sekretariat dan kamp protes yang berdekatan di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.
"Alasan mengapa orang-orang menentang Gota(baya) bukan karena dendam pribadi. Itu untuk memprotes cita-cita dan nilai-nilai yang dia pegang," kata Buwanaka Perera (26), seorang pengunjuk rasa.
"Kami melihat nilai-nilai yang sama, korupsi dan penindasan di Ranil," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Di jalanan, suasananya muram. Segera setelah hasil pemungutan suara Parlemen menyatakan Ranil terpilih sebagai presiden, semburan nyanyian pecah melawannya.
Itu hanya berlangsung beberapa menit, sebelum sekelompok kecil pengunjuk rasa meninggalkan tangga kantor sekretariat kepresidenan.
Tetapi beberapa demonstran bersumpah untuk melanjutkan protes mereka terhadap pemimpin presiden baru.
"Saya tidak terkejut, tetapi masih kecewa dengan betapa korup dan tidak adilnya sistem ini," kata demonstran Kasumi Ranasinghe Arachchige (26).
"Kami tidak akan mundur, kami tidak akan menerima apa pun yang kurang," katanya. "Kami akan berjuang untuk apa yang pantas kami dapatkan."
(min)