Pertama Kalinya, Universitas Jepang Luluskan Mahasiswa Program Studi Ninja

Sabtu, 27 Juni 2020 - 07:02 WIB
loading...
Pertama Kalinya, Universitas Jepang Luluskan Mahasiswa Program Studi Ninja
Universitas di Jepang meluluskan mahasiswa program studi ninja. Foto/Bangkok Post
A A A
TOKYO - Jepang untuk pertama kalinya mempunyai lulusan studi ninja. Adalah Genichi Mitsuhashi mahasiswa pertama yang lulus dari program studi yang mempelajari seni bela diri feodal negeri Matahari Terbit tersebut.

Mitsuhashi menghabiskan waktu dua tahun untuk mengasah keterampilan seni bela diri dan menyerap tradisi yang lebih baik dari seni bela diri yang identik dengan penutup wajah itu.

Pria berusia 45 tahun tersebut menyelesaikan kursus master di Universitas Mie di Jepang tengah, wilayah yang dianggap sebagai rumah bagi ninja.

Selain meneliti dokumen-dokumen sejarah, Mitsuhashi juga mengambil aspek praktis dari menjadi seorang ninja.

"Saya membaca bahwa ninja bekerja sebagai petani di pagi hari dan dilatih dalam seni bela diri pada sore hari," ungkapnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (27/6/2020).

Jadi Mitsuhashi menanam sayuran dan mengerjakan teknik seni bela dirinya, di samping belajar mengenai ninja di kelas.

"Dengan kombinasi ini, kupikir aku bisa belajar tentang ninja yang sebenarnya," katanya.

Lebih dikenal sebagai pembunuh berpakaian hitam yang terkenal karena kerahasiaan dan bersembunyi, ninja juga memiliki keterampilan bertahan hidup yang komprehensif, katanya.

Mitsuhashi, yang juga mempelajari kung fu dan seni bela diri Jepang yang dikenal sebagai Shorinji Kempo, mengajarkan keterampilan ninja di dojo-nya sendiri dan mengelola penginapan lokal sambil mengejar gelar PhD.

Universitas Mie mendirikan pusat penelitian pertama di dunia yang didedikasikan untuk ninja pada tahun 2017 dan membuka program sarjana setahun kemudian.

Universitas ini terletak di Iga - 350 kilometer barat daya Tokyo - sebuah kota yang diselimuti gunung yang dulunya merupakan rumah bagi banyak ninja.

Yuji Yamada, seorang profesor sejarah Jepang di universitas yang bertanggung jawab the ninja centre, terkejut dengan pengabdian Mitsuhashi untuk tugas itu.

"Kami menyediakan kelas sejarah dan kursus keterampilan ninja. Tapi saya tidak berharap dia terlibat sejauh ini, seperti ninja yang hidup," kata Yamada.

Untuk mendaftar, siswa harus mengikuti ujian sejarah Jepang dan ujian membaca dokumen sejarah ninja.

"Sekitar tiga siswa mendaftar setiap tahun. Saya pikir ada permintaan," kata profesor itu.

"Kami mendapat banyak pertanyaan dari luar negeri tetapi saya harus mengatakan satu hal: Ini adalah kursus untuk belajar tentang ninja, bukan untuk menjadi ninja," tegasnya.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0929 seconds (0.1#10.140)