Eropa Ketakutan Bila Putin Nekat Matikan Keran Pasokan Gas Rusia
loading...
A
A
A
BERLIN - Negara-negara Eropa mulai ketakutan dengan dampak selanjutnya jika Presiden Vladimir Putin nekat memerintahkan mematikan keran pasokan gas Rusia ke benua tersebut.
Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom, memulai 10 hari maintenance atau pemeliharaan pada pipa Nord Stream 1 pada hari Senin. Jerman dan negara-negara Eropa lainnya mengawasi dengan cemas untuk melihat apakah pasokan gas kembali menyala.
Pekerjaan tahunan di jalur gas telah dijadwalkan jauh sebelumnya. Tetapi ketakutannya adalah soal hubungan Rusia dan Barat yang sedang berada di titik terendah dalam beberapa tahun karena invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi itu bisa mendorong Gazprom mengambil kesempatan untuk menutup keran pasokan gasnya.
“Putin akan mematikan keran gas...tetapi apakah dia akan menyalakannya kembali suatu hari nanti?” tanya surat kabar Jerman, Bild, di situs webnya.
Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Eropa sepenuhnya dan bahwa Eropa perlu bersiap sekarang.
Setelah Nord Stream berhenti pada Senin pagi, perusahaan energi Italia; Eni, dan Grup Austria; OMV, keduanya melaporkan pasokan mereka dari Gazprom juga telah berkurang.
“Ada sejumlah skenario di mana kita bisa berakhir dalam keadaan darurat,” kata Klaus Mueller, kepala regulator jaringan gas federal Jerman, kepada ZDF.
“Kami dihadapkan dengan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya–segala sesuatu mungkin terjadi,” kata Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck.
“Ada kemungkinan bahwa gas akan mengalir sekali lagi, bahkan pada tingkat volume yang lebih tinggi dari sebelumnya.”
Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom, memulai 10 hari maintenance atau pemeliharaan pada pipa Nord Stream 1 pada hari Senin. Jerman dan negara-negara Eropa lainnya mengawasi dengan cemas untuk melihat apakah pasokan gas kembali menyala.
Pekerjaan tahunan di jalur gas telah dijadwalkan jauh sebelumnya. Tetapi ketakutannya adalah soal hubungan Rusia dan Barat yang sedang berada di titik terendah dalam beberapa tahun karena invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi itu bisa mendorong Gazprom mengambil kesempatan untuk menutup keran pasokan gasnya.
“Putin akan mematikan keran gas...tetapi apakah dia akan menyalakannya kembali suatu hari nanti?” tanya surat kabar Jerman, Bild, di situs webnya.
Kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Eropa sepenuhnya dan bahwa Eropa perlu bersiap sekarang.
Setelah Nord Stream berhenti pada Senin pagi, perusahaan energi Italia; Eni, dan Grup Austria; OMV, keduanya melaporkan pasokan mereka dari Gazprom juga telah berkurang.
“Ada sejumlah skenario di mana kita bisa berakhir dalam keadaan darurat,” kata Klaus Mueller, kepala regulator jaringan gas federal Jerman, kepada ZDF.
“Kami dihadapkan dengan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya–segala sesuatu mungkin terjadi,” kata Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck.
“Ada kemungkinan bahwa gas akan mengalir sekali lagi, bahkan pada tingkat volume yang lebih tinggi dari sebelumnya.”