Ditembak dengan Senjata Rakitan, Kondisi Shinzo Abe Masih Belum Jelas

Jum'at, 08 Juli 2022 - 11:47 WIB
loading...
Ditembak dengan Senjata Rakitan, Kondisi Shinzo Abe Masih Belum Jelas
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tergeletak di jalan setelah ditembak di Nara, Jepang. Foto/REUTERS
A A A
TOKYO - Mantan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo ditembak saat berpidato di kota Nara, Jepang bagian barat, pada Jumat (8/7/2022).

“Senjata yang digunakan untuk menembak Shinzo Abe adalah senjata rakitan buatan tangan dan polisi sekarang sedang menyelidikinya,” ungkap laporan badan penyiar Jepang NHK.



Senjata itu tampaknya menggunakan bahan, seperti solatip hitam. Polisi dilaporkan telah menyita senjata tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Partai Demokrat Liberal sedang mempersiapkan tanggapan atas penembakan Shinzo Abe.



Dia mengatakan status kondisi Abe masih tidak jelas. Dia mengatakan pemerintah Jepang telah menyiapkan operasi manajemen krisis, dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan menteri kabinet sekarang menuju Tokyo.

“Ada tembakan pada pukul 11.30 (waktu setempat). Polisi telah menangkap satu orang. Kondisi Abe tidak diketahui,” papar Matsuno.

“Kekerasan seperti itu tidak dapat diizinkan, dan kami menentangnya dengan keras dan kami akan mengambil segala tindakan yang mungkin,” tegas dia.



“Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (67) ditembak dua kali dari belakang sekitar tiga meter (10 kaki) jaraknya saat berkampanye untuk pemilihan majelis tinggi Minggu di kota barat Nara,” papar penyiar NTV, mengutip seorang pejabat di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.

Dua video yang disiarkan NHK menunjukkan apa yang tampak seperti asap senjata yang datang dari belakang Abe saat dia berbicara dan seorang pria ditangani oleh petugas keamanan di jalan segera sesudahnya.

“Abe segera dilarikan ke rumah sakit dan mungkin mengalami serangan jantung,” ungkap Kyodo News, mengutip petugas pemadam kebakaran setempat.

Perdana Menteri Fumio Kishida membatalkan kampanye dan kembali ke Tokyo, di mana dia akan berbicara kepada wartawan.

Tidak jelas apakah penembakan itu akan memengaruhi waktu pemilihan, yang diharapkan LDP akan menang dengan mudah. Pemungutan suara awal sudah dimulai.

“Ini datang sebagai kejutan besar,” ujar Hiromichi Watanabe, anggota senior LDP, mengatakan di markas partai yang berkuasa.

Dia menambahkan, “Saya tidak percaya hal seperti ini akan terjadi di Jepang.”

Duta Besar AS Rahm Emanuel menyebut, “Abe pemimpin Jepang yang luar biasa dan sekutu Amerika Serikat yang tak tergoyahkan.” Dia mengatakan rakyat Amerika berdoa untuknya dan Jepang.



Yen menguat terhadap dolar AS setelah berita itu tersiar, karena investor secara refleks mencari tempat berlindung.

Mata uang Jepang diperdagangkan 0,4 persen lebih tinggi di sekitar 135,50 per dolar pada siang hari waktu Tokyo. Nikkei 225 berjangka menghapus kenaikan setelah berita jatuhnya Abe.

Abe, perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri pada Agustus 2020 untuk menjalani perawatan penyakit kronis.

Namun, dia tetap berpengaruh secara politik untuk mendorong lebih banyak pengeluaran pertahanan dan memperingatkan China bahwa setiap invasi ke Taiwan akan menjadi bencana bagi ekonominya.

Jepang adalah negara dengan beberapa undang-undang senjata paling ketat di antara ekonomi terkemuka dan penembakan jarang terjadi.

Namun kekerasan politik masih terjadi dari waktu ke waktu: Pada tahun 2007, Itcho Ito, walikota Nagasaki, tewas setelah ditembak dua kali oleh seorang anggota geng kejahatan terorganisir.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)