Kelompok Bandit Serang Penjara Nigeria, 300 Napi Kabur
loading...
A
A
A
ABUJA - Sekelompok orang bersenjata menyerang penjara Kuje di dekat Ibu Kota Nigeria , Abuja, pada Selasa malam dan membebaskan sekitar 600 dari hampir 900 narapidana . Para bandit menyerang penjara dengan keamanan maksimum dengan senjata dan bahan peledak tingkat tinggi. Seorang petugas keamanan tewas dalam serangan itu dan tiga lainnya terluka.
Menurut para petugas setengah dari tahanan yang melarikan diri sekarang kembali ke tahanan polisi.
"Mereka telah melaporkan diri mereka ke polisi, beberapa telah berhasil kami tangkap dari semak-semak tempat mereka bersembunyi, dan (sampai) sekarang kami telah menemukan sekitar 300 dari sekitar 600 yang keluar dari sel penjara," kata Shuaib Belgore, yang menjabat sebagai sekretaris tetap di Kementerian Dalam Negeri Nigeria seperti dikutip dari Deutsche Welle,Kamis (7/7/2022).
Belgore menunjuk Boko Haram sebagai kolaborator dalam serangan itu dan mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu datang "khusus untuk rekan konspirator mereka."
"Beberapa dari mereka berada di populasi umum (penjara) sehingga mereka pecah dan orang lain dalam populasi itu juga melarikan diri, tetapi banyak dari mereka telah kembali," kata Belgore.
Penjara Kuje menampung sekitar 64 tersangka anggota kelompok ekstremis Boko Haram dan semuanya masih buron.
Sementara serangan penjara Kuje adalah yang pertama terjadi di Ibu Kota, kelompok pemberontak itu sejatinya telah melakukan beberapa pembobolan penjara serupa di timur laut Nigeria.
Serangan itu terjadi sekitar waktu yang sama dengan penyergapan yang dilakukan oleh pemberontak pada konvoi presiden. Iring-iringan mobil itu dalam perjalanan menuju kampung halaman Presiden Muhammadu Buhari di Nigeria utara. Buhari sendiri tidak hadir pada saat itu.
"Penyerang melepaskan tembakan ke arah konvoi dari posisi penyergapan tetapi berhasil digagalkan oleh militer, polisi dan personel keamanan yang menyertai konvoi itu," kata juru bicara kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Dua insiden itu menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran keamanan di Nigeria. Kekerasan ekstremis merupakan tantangan keamanan utama bagi negara terpadat di Afrika itu. Menurut PBB, kekerasan yang dilakukan oleh Boko Haram dan kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Provinsi Afrika Tengah telah menyebabkan lebih dari 35.000 kematian dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi di Nigeria.
Lihat Juga: Napi Perempuan Hamil dan Melahirkan Anak dari Sperma yang Dibungkus Plastik dari Pacarnya
Menurut para petugas setengah dari tahanan yang melarikan diri sekarang kembali ke tahanan polisi.
"Mereka telah melaporkan diri mereka ke polisi, beberapa telah berhasil kami tangkap dari semak-semak tempat mereka bersembunyi, dan (sampai) sekarang kami telah menemukan sekitar 300 dari sekitar 600 yang keluar dari sel penjara," kata Shuaib Belgore, yang menjabat sebagai sekretaris tetap di Kementerian Dalam Negeri Nigeria seperti dikutip dari Deutsche Welle,Kamis (7/7/2022).
Belgore menunjuk Boko Haram sebagai kolaborator dalam serangan itu dan mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu datang "khusus untuk rekan konspirator mereka."
"Beberapa dari mereka berada di populasi umum (penjara) sehingga mereka pecah dan orang lain dalam populasi itu juga melarikan diri, tetapi banyak dari mereka telah kembali," kata Belgore.
Penjara Kuje menampung sekitar 64 tersangka anggota kelompok ekstremis Boko Haram dan semuanya masih buron.
Sementara serangan penjara Kuje adalah yang pertama terjadi di Ibu Kota, kelompok pemberontak itu sejatinya telah melakukan beberapa pembobolan penjara serupa di timur laut Nigeria.
Serangan itu terjadi sekitar waktu yang sama dengan penyergapan yang dilakukan oleh pemberontak pada konvoi presiden. Iring-iringan mobil itu dalam perjalanan menuju kampung halaman Presiden Muhammadu Buhari di Nigeria utara. Buhari sendiri tidak hadir pada saat itu.
"Penyerang melepaskan tembakan ke arah konvoi dari posisi penyergapan tetapi berhasil digagalkan oleh militer, polisi dan personel keamanan yang menyertai konvoi itu," kata juru bicara kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Dua insiden itu menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran keamanan di Nigeria. Kekerasan ekstremis merupakan tantangan keamanan utama bagi negara terpadat di Afrika itu. Menurut PBB, kekerasan yang dilakukan oleh Boko Haram dan kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Provinsi Afrika Tengah telah menyebabkan lebih dari 35.000 kematian dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi di Nigeria.
Lihat Juga: Napi Perempuan Hamil dan Melahirkan Anak dari Sperma yang Dibungkus Plastik dari Pacarnya
(ian)