AL Amerika Tawarkan Rp1,5 Miliar untuk Informasi Senjata dan Narkotika Selundupan
loading...
A
A
A
JEDDAH - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah uang tunai hingga USD100.000 (Rp1,5 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penyadapan senjata selundupan dan narkotika di Teluk Arab dan Laut Merah.
Inisiatif oleh Armada ke-5 yang berbasis di Bahrain tidak secara langsung menyebut nama Iran. Namun, para analis mengatakan, itu jelas ditujukan untuk membatasi aliran senjata Iran ke milisi Houthi di Yaman dan membatasi perdagangan obat-obatan regional yang menguntungkan yang dioperasikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam.
“Setiap aktivitas destabilisasi menjadi perhatian kami,” juru bicara Armada ke-5 Cmdr. kata Timotius Hawkins, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (5/7/2022).
“Pasti kita lihat tahun lalu meroketnya keberhasilan penyitaan, baik narkotika maupun senjata ilegal. Ini merupakan langkah lain dalam upaya kami untuk meningkatkan keamanan maritim regional,” lanjutnya.
Operator yang fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Farsi akan menyediakan hotline telepon, dan Angkatan Laut juga akan menerima tip online dalam bahasa Dari dan Pashto. Pembayaran bisa mencapai USD100.000 atau setara dengan kendaraan, kapal, atau makanan untuk tip yang mencakup informasi tentang serangan terencana yang menargetkan orang Amerika.
Ditanya apakah penyitaan baru dapat meningkatkan ketegangan dengan Iran, Hawkins mendaftarkan senjata dan obat-obatan yang diharapkan dapat dicegat Angkatan Laut di bawah program tersebut. "Itu yang kita kejar. Ini bukan untuk kepentingan stabilitas dan keamanan regional,” ujarnya
Armada dan sekutunya menyita USD500 juta dalam bentuk obat-obatan saja pada tahun 2021. Jumlah ini lebih banyak dari hasil empat tahun sebelumnya. AS juga berhasil mencegat pengiriman 9.000 senjata, tiga kali lipat jumlah pada tahun 2020.
Meskipun ada embargo senjata Dewan Keamanan PBB di Yaman, Teheran telah lama mentransfer senapan, granat berpeluncur roket, rudal, dan senjata lainnya ke Houthi di Yaman. Pakar PBB telah memeriksa rudal yang ditujukan untuk sasaran sipil dan infrastruktur minyak di Arab Saudi dan melacak komponennya kembali ke Iran.
Inisiatif oleh Armada ke-5 yang berbasis di Bahrain tidak secara langsung menyebut nama Iran. Namun, para analis mengatakan, itu jelas ditujukan untuk membatasi aliran senjata Iran ke milisi Houthi di Yaman dan membatasi perdagangan obat-obatan regional yang menguntungkan yang dioperasikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam.
“Setiap aktivitas destabilisasi menjadi perhatian kami,” juru bicara Armada ke-5 Cmdr. kata Timotius Hawkins, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (5/7/2022).
“Pasti kita lihat tahun lalu meroketnya keberhasilan penyitaan, baik narkotika maupun senjata ilegal. Ini merupakan langkah lain dalam upaya kami untuk meningkatkan keamanan maritim regional,” lanjutnya.
Operator yang fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Farsi akan menyediakan hotline telepon, dan Angkatan Laut juga akan menerima tip online dalam bahasa Dari dan Pashto. Pembayaran bisa mencapai USD100.000 atau setara dengan kendaraan, kapal, atau makanan untuk tip yang mencakup informasi tentang serangan terencana yang menargetkan orang Amerika.
Ditanya apakah penyitaan baru dapat meningkatkan ketegangan dengan Iran, Hawkins mendaftarkan senjata dan obat-obatan yang diharapkan dapat dicegat Angkatan Laut di bawah program tersebut. "Itu yang kita kejar. Ini bukan untuk kepentingan stabilitas dan keamanan regional,” ujarnya
Armada dan sekutunya menyita USD500 juta dalam bentuk obat-obatan saja pada tahun 2021. Jumlah ini lebih banyak dari hasil empat tahun sebelumnya. AS juga berhasil mencegat pengiriman 9.000 senjata, tiga kali lipat jumlah pada tahun 2020.
Meskipun ada embargo senjata Dewan Keamanan PBB di Yaman, Teheran telah lama mentransfer senapan, granat berpeluncur roket, rudal, dan senjata lainnya ke Houthi di Yaman. Pakar PBB telah memeriksa rudal yang ditujukan untuk sasaran sipil dan infrastruktur minyak di Arab Saudi dan melacak komponennya kembali ke Iran.