Bahas Pencaplokan Tepi Barat, Bos Mossad Temui Raja Yordania
loading...
A
A
A
AMMAN - Kepala badan intelijen Israel Mossad, Yossi Cohen, melakukan perjalanan ke Yordania untuk bersua dengan Raja Abdullah IIguna membahas rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat.
Cohen dikatakan melakukan perjalanan untuk menyampaikan pesan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun sifat dari pesan itu tidak jelas seperti dilansir dari YNet, Jumat (26/6/2020).
Yordania menolak dengan keras rencana Israel untuk mengklaim kedaulatan atas permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan. Negara ini bahkan mengancam untuk menunda perjanjian jika Israel melanjutkan rencana aneksasinya.
"Jika Israel mencaplok sebagian dari Tepi Barat itu akan menyebabkan konflik besar dengan Kerajaan Hashemite di Yordania," kata Raja Abduallah baru-baru ini, menurut sumber media Yordania. (Baca: Israel Aneksasi Tepi Barat, Raja Yordania: Konflik Besar Akan Pecah )
Sementara itu, para pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis mengatakan bahwa pertemuan selama tiga hari yang dilakukan oleh para pembantu Presiden Donald Trump di Gedung Putih tentang apakah memberi Israel lampu hijau pada aneksasi berakhir tanpa keputusan akhir. (Baca: Para Pejabat AS Bertemu Pekan Ini Bahas Rencana Aneksasi Israel )
Komentar itu muncul meskipun pembantu senior Trump Kellyanne Conway pada Rabu lalu mengatakan bahwa Trump akan membuat "pengumuman besar" tentang masalah ini.
"Belum ada keputusan akhir tentang langkah-langkah selanjutnya untuk mengimplementasikan rencana Trump," kata salah seorang pejabat, merujuk pada cetak biru perdamaian Israel-Palestina Presiden Trump yang dapat memberikan dasar bagi aneksasi tersebut. (Baca: Israel Hendak Caplok Tepi Barat: Dunia Menentang, AS Beri Lampu Hijau )
Cohen dikatakan melakukan perjalanan untuk menyampaikan pesan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun sifat dari pesan itu tidak jelas seperti dilansir dari YNet, Jumat (26/6/2020).
Yordania menolak dengan keras rencana Israel untuk mengklaim kedaulatan atas permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan. Negara ini bahkan mengancam untuk menunda perjanjian jika Israel melanjutkan rencana aneksasinya.
"Jika Israel mencaplok sebagian dari Tepi Barat itu akan menyebabkan konflik besar dengan Kerajaan Hashemite di Yordania," kata Raja Abduallah baru-baru ini, menurut sumber media Yordania. (Baca: Israel Aneksasi Tepi Barat, Raja Yordania: Konflik Besar Akan Pecah )
Sementara itu, para pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis mengatakan bahwa pertemuan selama tiga hari yang dilakukan oleh para pembantu Presiden Donald Trump di Gedung Putih tentang apakah memberi Israel lampu hijau pada aneksasi berakhir tanpa keputusan akhir. (Baca: Para Pejabat AS Bertemu Pekan Ini Bahas Rencana Aneksasi Israel )
Komentar itu muncul meskipun pembantu senior Trump Kellyanne Conway pada Rabu lalu mengatakan bahwa Trump akan membuat "pengumuman besar" tentang masalah ini.
"Belum ada keputusan akhir tentang langkah-langkah selanjutnya untuk mengimplementasikan rencana Trump," kata salah seorang pejabat, merujuk pada cetak biru perdamaian Israel-Palestina Presiden Trump yang dapat memberikan dasar bagi aneksasi tersebut. (Baca: Israel Hendak Caplok Tepi Barat: Dunia Menentang, AS Beri Lampu Hijau )
(ber)