Eks Bos Pentagon: Dunia Menonton Rusia Layu, Jenderalnya Tak Becus dan Bodoh

Minggu, 03 Juli 2022 - 00:18 WIB
loading...
Eks Bos Pentagon: Dunia Menonton Rusia Layu, Jenderalnya Tak Becus dan Bodoh
Mantan kepala Pentagon, James Norman Mattis, klaim dunia sedang menonton Rusia yang layu, yang memiliki jenderal tak becus dalam operasinya di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan kepala Pentagon, James Norman Mattis, mengeklaim dunia sedang menonton Rusia layu. Dia menyebut invasi brutal Moskow ke Ukraina "menyedihkan” dan “bodoh secara operasional”.

Berbicara di Seoul Forum 2022 pada hari Jumat, Mattis mengecam perang "tidak bermoral" Rusia melawan Ukraina, dan mengecam kegagalan militer Moskow di sepanjang jalan.

"Kami memiliki pepatah di Amerika, kami mengatakan bahwa negara-negara dengan sekutu berkembang, negara-negara tanpa sekutu layu dan kami menyaksikan Rusia layu di depan mata kami sekarang," kata Mattis.

"Rusia memiliki jenderal tidak becus yang bertanggung jawab atas operasi yang telah menyebabkan upaya kampanye yang tidak bermoral, tidak kompeten secara taktis, bodoh secara operasional, dan bodoh secara strategis," ujar mantan Menteri Pertahanan AS era pemerintah Donald Trump tersebut.



“Tragedi zaman kita adalah bahwa [Presiden Rusia Vladimir] Putin adalah makhluk langsung dari Dostoevsky. Dia pergi tidur setiap malam dengan marah, dia pergi tidur setiap malam dengan ketakutan, dia pergi tidur setiap malam berpikir bahwa Rusia dikelilingi oleh mimpi buruk dan ini telah membimbingnya,” katanya.

Komentar Mattis muncul setelah Rusia mengumumkan pasukannya meninggalkan Pulau Ular Ukraina, yang dipandang sebagai kemunduran besar bagi Vladimir Putin.

Pulau, yang terletak 120 km dari pantai selatan Ukraina di Laut Hitam, berada di posisi strategis utama.

Rusia mengatakan telah menarik pasukannya dari Pulau Ular sebagai "isyarat niat baik" untuk memungkinkan Kiev mengekspor produk pertanian.

“Pada 30 Juni, sebagai tanda niat baik, Angkatan Bersenjata Rusia menyelesaikan tugas mereka di Pulau Ular dan menarik garnisun yang ditempatkan di sana,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman itu muncul setelah Ukraina meluncurkan beberapa serangan terhadap pasukan Rusia di pulau itu, dan itu telah dirayakan sebagai kemenangan bagi negara tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)