Temukan Batu Langka, Warga Tanzania Jadi Miliarder Dadakan
loading...
A
A
A
MANYARA - Penambang skala kecil di Tanzania menjadi miliarder dalam semalam setelah menjual dua batu Tanzanit terbesar di negara itu.
Pria bernama Saniniu Laizer memperoleh uang USD3,4 juta (Rp48 miliar) dari Kementerian Pertambangan untuk batu mulia itu. Dua batu yang dia temukan itu total bobotnya 15 kg.
"Akan ada pesta besar besok," papar Laizer, ayah dari lebih 30 anak, pada BBC.
Batu Tanzanit hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat berbagai ornamen atau perhiasan.
Batu itu merupakan salah satu batu mulia paling langka di Bumi. Seorang geologis lokal memperkirakan pasokan batu itu mungkin akan turun drastis dalam 20 tahun mendatang.
Tanzanit memiliki daya tarik karena beragam warnanya, antara lain hijau, merah, unggu dan biru.
Nilai batu itu ditentukan oleh kelangkaannya. Semakin tajam warnanya dan semakin jernih, maka harganya lebih tinggi.
Laizer mendapatkan batu yang berbobot 9,2 kg dan 5,8 kg itu pekan lalu, tapi dia menjualkan pada Rabu (24/6) saat acara perdagangan di wilayah Manyara.
Hingga sekarang batu Tanzanit terbesar yang ditemukan berbobot 3,3 kg.
Presiden Tanzania John Magufuli langsung menelpon Laizer untuk memberinya selamat atas penemuan batu itu.
"Ini keuntungan para penambang skala kecil dan ini membuktikan Tanzania kaya," papar Presiden Magufuli.
Laizer, 52, yang memiliki empat istri itu menyatakan dia akan menyembelih sapi untuk merayakan penemuan berharga itu.
Dia juga akan berinvestasi di komunitasnya di Manyara. "Saya ingin membangun pasar dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah ini dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sekitar sini yang tak dapat menyekolahkan anaknya," ujar dia. (Lihat Infografis: Militer Mesir From Zero to Hero, Kini Terkuat Di TimTeng)
"Saya tidak terdidik tapi saya ingin semua berjalan profesional. Jadi saya ingin anak saya mengelola bisnis secara profesional," paparnya. (Baca Juga: Oktober, Korban Meninggal Covid-19 di Amerika Latin Diprediksi 390.000 Orang)
Dia tidak akan mengubah gaya hidupnya dengan uang itu dan tetap menjaga sapinya yang berjumlah 2.000 ekor. (Lihat Video: Seorang Kepala Sekolah di Aceh Tewas Terbakar Demi Menyelamatkan Dokumen Penting)
Dia juga tidak mengkhawatirkan keamanannya setelah menjadi miliarder. "Di sini cukup aman. Tak ada masalah selama ini. Saya bisa berjalan di malam hari tanpa masalah apapun," kata dia. (Lihat Video: Rapid Test Reaktif, Warga Isolasi Diri di Tengah Pekuburan di Sragen)
Pria bernama Saniniu Laizer memperoleh uang USD3,4 juta (Rp48 miliar) dari Kementerian Pertambangan untuk batu mulia itu. Dua batu yang dia temukan itu total bobotnya 15 kg.
"Akan ada pesta besar besok," papar Laizer, ayah dari lebih 30 anak, pada BBC.
Batu Tanzanit hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat berbagai ornamen atau perhiasan.
Batu itu merupakan salah satu batu mulia paling langka di Bumi. Seorang geologis lokal memperkirakan pasokan batu itu mungkin akan turun drastis dalam 20 tahun mendatang.
Tanzanit memiliki daya tarik karena beragam warnanya, antara lain hijau, merah, unggu dan biru.
Nilai batu itu ditentukan oleh kelangkaannya. Semakin tajam warnanya dan semakin jernih, maka harganya lebih tinggi.
Laizer mendapatkan batu yang berbobot 9,2 kg dan 5,8 kg itu pekan lalu, tapi dia menjualkan pada Rabu (24/6) saat acara perdagangan di wilayah Manyara.
Hingga sekarang batu Tanzanit terbesar yang ditemukan berbobot 3,3 kg.
Presiden Tanzania John Magufuli langsung menelpon Laizer untuk memberinya selamat atas penemuan batu itu.
"Ini keuntungan para penambang skala kecil dan ini membuktikan Tanzania kaya," papar Presiden Magufuli.
Laizer, 52, yang memiliki empat istri itu menyatakan dia akan menyembelih sapi untuk merayakan penemuan berharga itu.
Dia juga akan berinvestasi di komunitasnya di Manyara. "Saya ingin membangun pasar dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah ini dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sekitar sini yang tak dapat menyekolahkan anaknya," ujar dia. (Lihat Infografis: Militer Mesir From Zero to Hero, Kini Terkuat Di TimTeng)
"Saya tidak terdidik tapi saya ingin semua berjalan profesional. Jadi saya ingin anak saya mengelola bisnis secara profesional," paparnya. (Baca Juga: Oktober, Korban Meninggal Covid-19 di Amerika Latin Diprediksi 390.000 Orang)
Dia tidak akan mengubah gaya hidupnya dengan uang itu dan tetap menjaga sapinya yang berjumlah 2.000 ekor. (Lihat Video: Seorang Kepala Sekolah di Aceh Tewas Terbakar Demi Menyelamatkan Dokumen Penting)
Dia juga tidak mengkhawatirkan keamanannya setelah menjadi miliarder. "Di sini cukup aman. Tak ada masalah selama ini. Saya bisa berjalan di malam hari tanpa masalah apapun," kata dia. (Lihat Video: Rapid Test Reaktif, Warga Isolasi Diri di Tengah Pekuburan di Sragen)
(sya)