Oktober, Korban Meninggal Covid-19 di Amerika Latin Diprediksi 390.000 Orang

Kamis, 25 Juni 2020 - 11:47 WIB
loading...
Oktober, Korban Meninggal Covid-19 di Amerika Latin Diprediksi 390.000 Orang
Pejalan kaki melintasi grafiti seseorang menyemprot disinfektan pada virus dengan wajah Presiden Brasil Jair Bolsonaro, di Rio de Janeiro. Foto/REUTERS
A A A
MEXICO CITY - Korban meninggal akibat virus corona ( Covid-19 ) di Amerika Latin diperkirakan mencapai 388.300 pada Oktober, dengan Brasil dan Meksiko mencakup dua per tiga korban meninggal saat negara-negara lain dapat mengatasi wabah itu.

Kawasan itu muncul sebagai hotspot global baru untuk pandemi Covid-19 saat korban meninggal mencapai 100.000 pekan ini dan berbagai kasus positif naik tiga kali lipat dari 690.000 sebulan lalu menjadi 2 juta. (Baca juga: Djokovic Tertular Covid-19, ATP Desak Semua Patuhi Protokol Kesehatan)

Tingkat kemiskinan yang tinggi dan besarnya sektor informal digabung dengan kepadatan penduduk di kota-kota dan buruknya pelayanan kesehatan publik, terutama di komunitas pedesaan, mempersulit Amerika Latin perangi pandemi itu.

"Brasil diperkirakan mencatat lebih dari 166.000 kematian dan Meksiko 88.000," ungkap proyeksi dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington. (Lihat grafis: Banyak PHK Karyawan, Unicorn Tak Jamin Aman dari Krisis)

Argentina, Cile, Kolombia, Ekuador, Guatemala dan Peru masing-masing memperkirakan lebih dari 10.000 korban meninggal, sementara 15 negara termasuk Paraguay, Uruguay, dan Belize mengalami kurang dari 1.000 korban meninggal.

"Beberapa negara Amerika Latin menghadapi ledakan kurva, sementara lainnya dapat mencegah infeksi secara efektif," papar Direktur IHME Dr Christopher Murray.

Dalam skenario kasus terburuk, korban meninggal Covid-19 dapat mencapai 340.476 di Brasil dan 151.433 orang di Meksiko. (Lihat Video: Seorang Kepala Sekolah di Aceh Tewas Terbakar Demi Menyelamatkan Dokumen Penting)

Para pemimpin Brasil dan Meksiko dikritik karena tidak menganggap wabah itu secara serius dan mendorong pembukaan kembali ekonomi sebelum virus itu dapat ditangani. (Lihat Video: Rapid Test Reaktif, Warga Isolasi Diri di Tengah Pekuburan di Sragen)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)